Sosis atau sausage berasal dari kata salsus yang berarti menggiling dengan garam. Sesuai dengan namanya, sosis merupakan
produk olahan daging yang digiling. Pada zaman dulu, sosis dibuat dengan cara sederhana.
Daging digiling dan dihaluskan, dicampur
bumbu kemudian dengan lemak hingga tercampur rata dan dimasukan
kedalam selongsong.
Selongsong yang dipakai pun masih alami yaitu usus hewan seperti usus sapi atau kambing.
Bisa dibayangkan jika kita ingin memproduksi
secara masal berapa panjang usus yang
dibutuhkan.Saat ini dengan kemajuan teknologi, sosis telah dibuat secara modern dengan
berbagai jenis dan ukuran. Berdasarkan daerah dikembangkannya,
dikenal berbagai nama
dagang (brand) sosis. Dari daerah salami dikenal dengan Salami Sausage. Sosis jenis
ini merupakan bentuk daging giling yang kadang-kadang dibiarkan tidak halus sehingga bagian-
bagian dagingnya masih terlihat. Dikenal juga Bologna Sausage dari Bologna dan Frankfurter Sausage dari Frankfurt. Dua jenis sosis terakhir merupakan sosis
emulsi yang bertekstur lembut. Frankfurter
kemudian lebih populer di Jerman dengan nama Wiener Sausage. Sedangkan di Amerika Serikat orang mengenalnya dengan istilah Hot Dog. Berdasarkan tingkat kehalusan
penggilingan
daging, sosis dibedakan atas sosis
daging giling dan emulsi. Dalam
sosis daging giling, daging tidak dihaluskan sehingga
masih terlihat serat-serat daging yang belum hancur dan menghasilkan tekstur khas. Sedangkan dalam sosis emulsi daging digiling halus sampai terbentuk emulsi dengan lemak yang ditambahkan.Ada juga daging giling yang
proses pembuatannya
mirip sosis, namun tidak
dibungkus
dengan selongsong. Daging
giling ini harus dicetak berbentuk bulatan atau kotak (moulding). Jika daging gilingnya masih dalam bentuk kasar (belum menghasilkan emulsi), jenis ini yang lebih dikenal dengan hamburger. Sedangkan yang dibuat dari daging giling emulsi dan dipanaskan akan dihasilkan meat specialties atau yang diproses lebih lanjut bisa menghasilkan
meat loaf. Sosis juga sering diolah lebih lanjut dengan proses fermentasi bakteri
asam
laktat. Bakteri yang digunakan antara lain Pediococcus
sp dan Lactobacillus sp. Sosis fermentasi lebih dikenal dengan istilah dry sausage atau semi dry sausage.
Contoh sosis jenis ini antara lain adalah salami sausage, papperson
sausage, genoa sausage, thurringer sausage, cervelat sausage dan chauzer sausage. Jenis
ini biasanya dikonsumsi oleh orang bule dan jarang ditemui di pasar Indonesia.
Jenis yang bayak dipasarkan
di Indonesia biasanya adalah sosis emulsi segar (fresh susage) tanpa fermentasi. Saat ini banyak sekali jenis dan ragam sosis yang dipasarkan
di toko atau
pasar swalayan dalam berbagai bentuk danukuran.
Di pasaran biasanya jenis sosis hanya dituliskan dalam bentuk asal bahan baku, seperti beef sausage dari sapi, chicken sausage dari
ayam atau pork sausage dari babi.
0 komentar:
Posting Komentar