Rabu, 19 Februari 2014

Kerusakan-kerusakan makanan dalam kaleng



Kerusakan makanan kaleng dapat disebabkan karena proses sterilisasi yang kurang atau disebut  dengan  underposessed,  kebocoran  wadah  karena  penutupan  yang  kurang  baik, atau disebabkan karena bahan mentah dibiarkan terlalu lama pada waktu persiapan bahan.Hal- hal tersebut di atas menyebabkan terjadinya pertumbuhan mikroba atau jasad renik di dalam wadah (makanan kaleng) setelah proses pengalengan selesai.
Kebusukan atau kerusakan tersebut tidak selamanya dapat dideteksi dari penampakan wadah, karena tidak selalu diikuti oleh perubahan bentuk wadah. Beberapa jenis kebusukan pada makanan kaleng diantaranya adalah flat sour, penggembungan atau swells  yang terdiri atas flipper, springer, soft swell dan hard swell.  Jenis kerusakan lain adalah penggembungan karena gas hidrogen, stack burn dan botulinus. Flat sour adalah pembentukan rasa asam pada makanan kaleng, tanpa menghasilkan gas sehingga  kaleng  teta datar   tida menggembung.  Pembentukan  asam   tersebut disebabkan adanya aktivitas jasad renik dalam makanan kaleng. Jasad renik ini umumnya berasal dari spora yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi. Jenis kebusukan ini hanya teramati apabila makanan kaleng dibuka, yang ditandai dengan adanya bau asam yang menusuk serta medium makanan yang digunakan menjadi keruh.
Kerusakan makanan kaleng yang mudah diamati adalah penggembungan keleng atau swells. Penggembungan kaleng terjadi akibat terbentuknya gas di dalam wadah, karena adanya pertumbuhan dan aktivitas jasad renik atau mikroba, terutama bakteri. Adanya gas menyebabkan tekanan di dalam kaleng menjadi cukup tinggi sehingga dapat menggembungkan kaleng atau bahkan  memecahkannya.  Adanya  aktivitas  mikroba  di   dalam   wadah  dan memproduksi   gas adalah akibat underprosessing atau akibat terjadinya kebocoran wadah, sehingga mikroba dapat masuk ke dalam kaleng.
Penggembungan kaleng dapat terjadi melalui beberapa tingkatan atau tahapan. Tahappertama disebut flipper, yaitu kaleng masih dalam keadaan normal, tetapi jika salah satu ditutup dapat  menyebabkan  penggembungan  pada  tutup  kaleng  yang  lain,  tetapi  dapat kembali ke keadaan semula. Penggembungan tahap berikutnya disebut springer, dimana salah satu tutup keleng menggembung, dan bila ditekan dengan jari tutup kaleng lainnya menggembung. Pada tahap selanjutnya, kedua tutup kaleng menggembung, tetapi masih dapat ditekan dengan jari, tahap ini disebut soft swell. Tahap penggembungan terakhir adalah hard swell, yaitu kedua tutup kaleng  menggembung  dan  tidak  dapat  ditekan  dengan  jari.  Bila pembentukan  gas  masih berlangsung terus, kaleng tersebut akan meledak. Biasanya produk aka berbau   sanga asam,  kecual jik yang   terbentuk   adalah   gas   hidrogen,  yang menyebabkan produk berwarna hitam.
Penggembungan oleh  gas  hidrogen  disebabkan terbentuknya gas  hidrogen  akibat korosi wadah oleh produk. Penggembungan jenis ini seringkali terjadi bila buah-buahan atau bahan pangan asam lainnya dikemas dalam kaleng yang telah rusak atau cacat, atau jenis kalengnya tidak cocok dengan produk yang dikalengkan.
Stack burn terjadi karena pendinginan yang tidak sempurna, biasanya kaleng yang belum dingin sudah disimpan atau dikemas. Biasanya produk di dalam kaleng menjadi lunak, bewarna gelap dan menjadi tidak dapat dikonsumsi lagi.
Botulinu adalah   jenis   kerusakan   makanan   kaleng   yan sangat   berbahaya, karena  di dalam makanan kaleng tersebut terdapat racun botulin yang mematikan. Racun ini dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum yang masih hidup pada makanan kaleng berasam rendah yang tidak disterilkan dengan baik (under-prosessed). Racun tersebut tidak terlihat secara visual, tetapi dapat ditandai dengan adanya bau tidak enak pada saat makanan kaleng dipanaskan. Racun botulin dapat dihancurkan dengan cara memanaskan makanan kaleng dalam air mendidih selama 10 - 20 menit. Karena itu disarankan untuk merebus dahulu semua prosuk makanan kaleng berasam rendah sebelum dikonsumsi. Walaupun demikian, apabila dicurigai adanya kerusakan/kebusukan, makanan kaleng tersebut harus dibuang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More