Perekonomian yang
semakin sulit dan menurunnya daya
beli masyarakat
mendorong pedagang buah untuk melakukan kecurangan terhadap konsumen, dengan cara buah-buahan yang dijual diolesi formalin bahkan sampai direndam dalam larutan formalin. Modusnya buah
buahan
seperti anggur, apel, pear telah diolesi, disemprot formalin, alasannya untuk mempertahankan agar buah tersebut tahan lama.
Buah buahan berformalin
tersebut beredar luas di pasaran, baik di kaki lima pedagang
eceran bahkan sampai masuk ke
pasar swalayan.
Ada juga yang menambahkan zat pewarna pada buah semangka, pewarna yang digunakan
tergantung buahnya, untuk semangka merah ditambahkan pewarna makan atau gincu yang disuntikkan kedalam semangka agar semangka kelihatan masak dan segar. Bukan hanya warna yang dimodifikasi, rasanyapun sudah ditambah
dengan pemanis buatan dengan dosis yang tinggi. Caranyapun dengan disuntikkan kedalam semangka.
Kejadian ini sudah beredar luas dimasyarakat, memang untuk zat pewarna makanan atau gincu makanan boleh ditambahkan pada
makanan tetapi itu sudah termasuk penipuan terhadap
konsumen, kemudian pemanis buatan yang ditambahkan bias berbahaya jika
dalam dosis
yang besar.Ada beberapa tips untuk memilih buah
yang bebas dari formalin
1. coba amati baunya, sebab bau formalin khas, bau buah hilang
oleh
campuran formalin,
jadi bau asli dari buah tidak ada lagi
2. coba amati tangkai buah dan kulit buah, untuk buah bertangkai seperti anggur jika
tangkai buah sudah layu tetapi kulit buah mengkilap,
dapat dicurigai buah telah di
semprot formalin.
0 komentar:
Posting Komentar