Pengolahan terasi termasuk suatu proses fermentasi . Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatn terasi pada umumnya rebon, atau jenis-jenis udang yang kecil. Dapat pula digunakan ikan teri atau ikan-ikan kecil.
Tahap pengolahan terasi antara lain:
1.
Pencucian
2.
Penjemuran
Ditempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung, lapisan
tipis supaya
cepat
kering. Sering dibolak-balik. Tujuan penjemuran ini tidak untuk mengeringkan
sama
sekali, tetapi kira-kira setengah kering saja supaya masih mudah untuk digiling atau
ditumbuk.
3.
Penggilingan I
Bahan digiling sampai halus. Semnetara itu sambil ditambahkan garam, kadang-
kadang zat pewarna dan tepung tapioca. Jumlah bahan-bahan yang ditambahkan nanti akan menentukan mutu terasi.
4.
Pemeraman I
Adonan dibuat gumpalan-gumpalan
dengan dikepal-kepal lalu dibungkus dengan tikar atau
daun-daun
kering.
Diperam
selama satu malam.
Pemeraman ini
merupakan
proses fermentasi tahap pertama
5.
Penggilingan II
Keesokan harinya bungkus dibuka, kemudian guimpalannya dihancurkan lagi dengan
digiling atau ditumbuk sampai halus, dibuat gumpalan-gumpalan lagi dan dibungkus seperti semula
6.
Pemeraman II
Pemeraman dilanjutkan selama kurang
lebih 4-7 hari.
Pemeraman ini merupakan
proses fermentasi tahap II. Pada proses ini
akan timbul bau khas terasi. Apabila
pemeraman selesai, terasi diiris-iris dalam ukuran tertentu dan dijual.
0 komentar:
Posting Komentar