Minggu, 01 Desember 2013

Pentingnya Aspek Penerangan dan Pencahayaan di Lingkungan Kerja



Penerangan yang kurang di lingkungan kerja bukan saja akan menambah beban kerja, tetapi juga menimbulkan kesan yang kotor. Oleh karena itu,  penerangan di  lingkungan kerja harus cukup untuk menimbulkan kesan yang higienis. Di samping itu cahaya yang cukup akan memungkinkan pekerja dapat melihat objek  yang  dikerjakan dengan  jelas,  dan  menghindarkan dari kesalahan kerja.
Berkaitan dengan pencahayaan dalam hubungannya degan penglihatan orang di dalam suatu lingkungan kerja, maka faktor besar kecilnya objek dan umur pekerja juga mempengaruhi. Pekerja di suatu pabrik arloji misalnya, objek yang dikerjakan sangat kecil, maka  intensitas  penerangan  relatif  lebih  tinggi dibandingkan dengan  intensitas  penerangan  di  pabrik  mobil. Demikian juga umur pekerja, di mana makin tua umur seseorang daya penglihatannya makin berkurang. Orang yang sudah tua dalam    menangkap objek yang dikerjakan memerlukan penerangan yang lebih tinggi daripada orang yang lebih muda. Akibat  dari  kurangnya  penerangan  di  lingkungan  kerja  akan menyebabkan kelelahan fisik  dan  mental  bagi  para  karyawan atau pekerjanya. Gejala kelelahan fisik dan mental ini antara lain: sakit kepala (pusing-pusing), menurunnya     kemampuan intelektual, menurunnya konsentrasi dan kecepatan berpikir. Di samping  itu,  kurangnya  penerangan  memaksa  pekerja  untuk mendekatkan  matanya  ke  objek  guna  memperbesar  ukuran benda. Hal ini akomodasi mata lebih dipkasa, dan mungkin akan terjadi penglihatan rangkap atau lebih kabur. Umtuk mengurangi kelelahan  akibat  dari  penerangan  yang  tidak  cukup  dikaitkan dengan  objek  dan  umur  pekerja  ini  dapat  dilakukan  hal-hal sebagai berikut:
1.    Perbaikan  kontras,  di  mana  warna  objek  yang  dikerjakan kontras dengan latar belakang objek tersebut. Misalnya: cat tembok di sekeliling tempat kerja harus berwarna kontras dengan warna objek yang dikerjakan.
2.    Meningkatkan  penerangan,  sebaiknya  dua  kali  dari penerangan di luar tempat kerja. Di samping itu di bagian- bagian tempat kerja perlu ditambah dengan lampu-lampu tersendiri.
3.    Pengaturan tenaga kerja dalam shift sesuai dengan umur masing-masing tenaga kerja. Misalnya tenaga kerja yang sudah berumur di atas 50 tahun tidak diberikan tugas pada malam hari.
Di samping akibat-akibat pencahayaan yang kurang seperti yang diuraikan di atas, penerangan/pencahayaan baik kurang maupun cukup kadang-kadang juga menimbulkan masalah, apabila pengaturannya kurang baik, yakni “silau”. Silau juga menjadi beban tambahan bagi pekerja, maka harus dilakukan pengaturan atau dicegah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More