Jumat, 08 November 2013

Pandangan Kaum Hereditarian tentang psikologi


Kaum  hereditariayang  amat  mengagumi  faktor    naturberpendapat bahwa seluruh sifat-sifat psikologis manusia itu secara turun temurun dipindahkan langsung melalui gena-gena yang dibawa dari satu generasi ke generasi lainnya. Perilaku manusia, termasuk kemampuan, bakat, dan prestasi belajarnya ditentukasebagian besar, bahkan seluruhnya oleh gena-gena ini. Lingkungan amat kecil peranannya. Bila ayah seorang anak itu adalah seorang pencuri domba, maka anak itu diragukan lagi akan menjadi pencuri domba pula. Bila IQ seorang ibu 90, maka IQ anaknya akan berada disekitar 90 pula. Diramalkan dengan IQ yang hanya 90 itu, anak ini tidak akan mungkin dapat belajar dalam jurusan-jurusan yang sulit, seperti kedokteran. Di kalangan kaum herediterian agak umum adanya pendapat, bahwa berdasarkan pengukuran terhadap intelegensi, sebesar 80% variansi intelegensi itu ditentukan oleh gena-gena, hanya sekitar 20% karena pengaruh lingkungan.
Gena-gena adalah obyek studinya llmu Genetika. Ilmu ini dikembangkan berdasarkan pada studi herediter yang menjelaskan bahwa secara biologis proses pemindahan sifat-sifat dasar atau karakteristik orang tua pada turunannya. llmu genetika menggunakan gena sebagai unit fundamental dalam analisisnya. Gena adalamolekul pembentuk kehidupan, suatu partikel yang amaterkecil yang membawa karakteristik-karakteristik turunan. Didalam gena terdapat gen, yaitu unsur sel plasma yang mengendalikan penerusan ciri-ciri keturunan. Diperkirakan jumlah keseluruhan gena dalam diri setiap manusia atau. dalam setiahuman genome, adalah sekitar lima sampai sepuluh juta buah. Setiap gena terdiri dari sejumlah besar molekul organis, dan terdapat di dalam kromosom. Kromosom yang bentuknya agak memanjang itu berada dalam sel tubuh manusia dengan cara berpasang-pasangan, rata-rata dua puluh tiga pasang dalam setiap sel. Sel-sel asal, yaitu sel sperma dari ayah dan sel telur dari ibu, hanya membawa dua puluh tiga kromosoindividual.  Pada  saat  awaterbentukaya  konsepsi  manusia,  setiap orang tua memberikan sumbangan genetik (sifat-sifat dasar) pada gena-gena tersebut.
Henry  Goddard  (1912),  meneliti  bagaimana  besarnya  pengaruh  bibit unggul dan  bibit  jelek  secara turun temurun dalam keluarga  yandisebutnya keluarga  Kallikak. Data dikumpulkan sedikit demi sedikit dari buku-buku, koran, interview, dan lain-lain yang merupakan sumber tentang keturunan anak cucu Martin Kallikak (nama samaran). Martin Kallikak, adalah salah seorang serdadu perang  revolusi  Amerika.  Melalui  studi  penelusuran  terhadap  496  keturunan






Martin Kallikak dari perkawinan dengan seorang wanita terhormat dan dilihat sebagai bibit unggul (dari kelompok Quakeress, perkumpulan orang Kristen yang anti perang) ditemukan jalur keturunan Kalikkak yang umumnya menjadi orang baik-baik  daterhormat,  sepertmenjadi  dokter,  ahli  huku(pengacara), pimpinan perusahaan besar, dan lain sebagainya. Terdapat hanya dua orang dari hampir 500 orang keturunan Kallikak yang inteligensinya di bawah rata-rata.
Goddard juga melakukan studi penelusuran terhadap 480 orang anak cucu keturunan Martin Kallikkak dari hasil kencan gelapnya (istri tidak sah) dengan scorang  wanita  lemah  ingata(cacat  mental)  yang  bekerja  pada  sebuah  bar penjual minuman keras. Ini adalah "bibit jelek atau inferior genetik dari keturunan Martin  Kallikak.  Dari penelusuraini ditemukabahwa  hampir  seluruh  jalur keturunan bibit jelek ini melahirkan bentuk manusia-manusia yang rendah kualitasnya dengan intelgensi dibawah rata-rata, seperti  peminum alkohol, pelaku prostitusi, pembunuh, dan lain sebagainya. Hanya, 46 orang diantaranya yang memiliki inteligensi agak mendekati normal.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More