Indische Partiij merupakan organisasi
yang didirikan oleh orang
Indo dan anggotanya juga kebanyakan orang Indo, yaitu
campuran orang Indo dengan Pribumi. Didirikan oleh Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker pada 25 Desember 1912. Dr. Ernest Francois Eugene Douwes
Dekker adalah seorang keluarga jauh
Edward Douwes Dekker (Multatuli).
Dia kemudian bekerja sama dengan
dua orang, Tjipto Mangunkusumo
dan Suwardi Suryaningrat. Ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga
Serangkai.
Indische Partiij menyatakan bahwa nasionalisme merupakan hal paling penting dan oleh karena itu harus diperjuangkan.
Partai ini juga dengan tegas menyatakan harus
dicapainya kemerdekaan Indonesia dari pemerintah kolonial
Belanda. Dalam perjuangannya, partai ini bersikap
radikal terutama dalam menghadapi sistem kolonial Belanda. Indische Partiij menuntut dihapusnya eksploitasi rakyat dan oleh karena itu mereka beranggapan bahwa penghapusan eksploitasi dapat dicapai apabila Hindia Belanda memperoleh kemerdekaan sistem politik dan pemerintah- an yang demokratis.
Anggaran dasar Indische Partiij menetapkan tujuan membangun lapangan hidup, menganjurkan kerja sama atas dasar persamaan
ketata- negaraan, memajukan tanah air Hindia Belanda, dan mempersiapkan ke- hidupan rakyat merdeka.
Indische
Partiij berdiri atas dasar nasionalisme
yang menampung semua suku bangsa di Hindia Belanda dengan tujuan
akhir mencapai kemerdekaan. Paham kebangsaan ini kemudian diolah
dan dikembangkan oleh partai-partai lain, seperti Perhimpunan Indonesia (PI) dan Partai Nasional
Indonesia (PNI).
Karena keradikalan
partai ini,
pemerintah kolonial bersikap keras dan oleh karena
itu tidak memberi
badan hukum. Sikap pemerintah kolo- nial semakin keras terutama setelah setelah munculnya artikel Suwardi Suryaningrat pada peringatan
100 tahun bebasnya negeri Belanda dari jajahan Prancis.
Artikel ini berjudul "Als ik een Nederlander was" (Andaikata aku seorang Belanda).
Artikel ini membuat pemerintah kolonial
Belanda
marah dan disusul dengan ditangkapnya ketiga tokoh Indische Partiij yang kemudian diasingkan ke
Belanda. Pada 4 Mei 1913, Indische Partiij dinyatakan sebagai partai terlarang. Walaupun sudah dibubarkan,
ketiga tokoh ini tetap berjuang. Douwes Dekker tetap di jalur politik. Suwardi Suryaningrat
yang kemudi- an lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara terjun
dalam bidang pendidikan. Adapun Tjipto Mangunkusumo meneruskan perjuangannya yang radikal walaupun dalam beberapa waktu harus berjuang di dalam
penjara.
Meskipun organisasi
ini berumur pendek, Indische Partiij telah memberikan perlawanan gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Partai ini merupakan partai pertama
yang
menanamkan
paham kebangsaaan.
0 komentar:
Posting Komentar