Sabtu, 23 November 2013

Regulasi kadar ion natrium (sodium) dalam tubuh manusia




Ion Natrium (sodium)  merupakan  elektrolit  utama  dalam  tubuh secara terus-menerus dikeluarkan lewat urin dan perkeringatan. Pengaturan kadar ion Natrium melibatkan sel-sel korteks adrenal (hormon aldosteron) dan sel-sel tubulus ginjal. Ion Natrium (Sodium) merupakan  ion  utama  yang  menyusun  elektrolit  tubuh.  Natrium secara  terus  menerus  dikeluarkan  lewat  urin  dan  keringat.  Sel khusus yang terdapat pada dinding pembuluh darah ginjal berperan sebagai osmoreseptor berperan memantau kadar ion natrium dalam darah. Jika kadar natrium turun (osmolaritas menurun), maka sel tersebut  mengeluarkan  enzim  renin  yang  mengubah angiotensinogen menjadi  angeiotensin I  kemudian  angiotensin II. Angiotensin II  sebagai hormon berperan merangsang sel  korteks adrenal  untuk  mensintesis  dan  mensekresikan  aldosteron. Aldosteron merangsang sel-sel tubulus ginjal untuk meningkatkan reabsorpi natrium dalam urin sehingga kadar natrium darah kembali seimbang (normal).
Peran ginjal sangat penting dalam menjaga suasana lingkungan internal agar tetap sesuai untuk kelangsungan proses fisiologis di dalam  sel  atau  yang  disebut  homeostasis (W.B.  Cannon).  Pada tubuh manusia, sel-sel yang menyusun jaringan berada dalam suatu lingkungan   yang   disebut   lingkungan   internal.   Claude   Bernard (bangsa Perancis) menamakan lingkungan internal tersebut dengan istilah melieu interieur. Lingkungan internal tersebut tidak lain adalah ruang antarsel. Ruang antarsel bukan merupakan suatu ruangan kosong, melainkan ruangan yang dipenuhi dengan cairan, demikian juga ruang dalam sel (sitoplasma).
Menurut Ganong , komposisi tubuh kita sebagian besar merupakan   cairan   yaitu   kurang   lebih   60%.   Cairan   tubuh, berdasarkan keberadaannya (letak) dapat dibedakan menjadi cairan ekstraseluler (CES) 20 %, dan intraseluler (CIS) 40%. Cairan ekstraseluler dapat dibedakan menjadi cairan interseluler (jaringan)
75%, dan cairan plasma dan limfe 25%. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 50 Kg, maka cairan tubuh total sekitar 30 L. 20 L CIS, 10 L CES, 7,5 cairan jaringan dan 2,5 L cairan palsma dan limfe.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi  atau  tekanan  rendah.  Elektrolit  kuat  identik  dengan  asam, basa, dan garam kuat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More