Ion Natrium (sodium)
merupakan elektrolit utama dalam tubuh
secara terus-menerus dikeluarkan lewat urin dan perkeringatan.
Pengaturan kadar ion Natrium melibatkan sel-sel korteks adrenal (hormon aldosteron) dan sel-sel tubulus ginjal. Ion Natrium (Sodium)
merupakan ion utama yang menyusun
elektrolit tubuh. Natrium secara terus menerus
dikeluarkan lewat urin dan
keringat. Sel khusus yang terdapat pada dinding pembuluh darah ginjal berperan sebagai osmoreseptor berperan memantau
kadar ion natrium dalam darah. Jika kadar natrium turun (osmolaritas menurun), maka sel
tersebut mengeluarkan
enzim renin yang mengubah
angiotensinogen menjadi angeiotensin I kemudian
angiotensin II. Angiotensin II sebagai hormon berperan merangsang sel korteks adrenal untuk
mensintesis dan mensekresikan
aldosteron. Aldosteron merangsang
sel-sel tubulus ginjal untuk meningkatkan reabsorpi natrium dalam urin sehingga kadar natrium darah kembali seimbang (normal).
Peran
ginjal sangat penting
dalam menjaga suasana
lingkungan internal agar tetap sesuai untuk kelangsungan
proses fisiologis di dalam sel
atau yang disebut
homeostasis (W.B. Cannon).
Pada tubuh manusia, sel-sel yang menyusun jaringan berada dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan internal. Claude Bernard (bangsa Perancis) menamakan lingkungan internal tersebut dengan istilah melieu interieur. Lingkungan internal tersebut
tidak lain adalah ruang antarsel. Ruang antarsel
bukan merupakan suatu ruangan kosong, melainkan ruangan yang dipenuhi
dengan cairan, demikian juga ruang dalam sel (sitoplasma).
Menurut Ganong , komposisi tubuh kita sebagian besar
merupakan cairan yaitu
kurang lebih 60%. Cairan
tubuh, berdasarkan keberadaannya (letak) dapat dibedakan menjadi
cairan ekstraseluler (CES) 20 %, dan intraseluler (CIS) 40%. Cairan ekstraseluler dapat dibedakan menjadi
cairan interseluler (jaringan)
75%,
dan cairan plasma dan limfe 25%. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 50 Kg, maka cairan tubuh total sekitar
30 L. 20 L CIS, 10 L CES, 7,5 cairan
jaringan dan 2,5 L cairan
palsma dan limfe.
Elektrolit adalah
suatu zat yang larut atau terurai kedalam
bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor
elektrik, ion-ion merupakan
atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam,
basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai
elektrolit pada kondisi
tertentu misalnya pada suhu
tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit
kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat.
0 komentar:
Posting Komentar