Ada enam langkah
mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen
Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk
tingkat rumah
tangga. Langkah itu dimulai dari
1. Pemilihan bahan makanan
2. Penyimpanan makanan mentah
3. Pengolahan bahan makanan
4. Penyimpanan makanan jadi
5. Pengangkutan
6. Penyajian.
Semua
itu bertujuan menyediakan makanan
sehat dan aman dikonsumsi, dengan menekankan
pentingnya aspek higiene dan
sanitasi. Biasanya, bahan
makanan dibagi menjadi dua
jenis:
yang tidak
mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak. Yang tahan lama biasanya
dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan. Sedangkan
yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan.
Saat belanja inilah tahap pemilihan
bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas.
Khusus untuk makanan
mudah rusak,
proses
seleksi
lebih
baik
dilakukan saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar tidak mencemari bahan makanan lain yang
berkondisi baik. Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah
rusak dan yang mudah rusak juga perlu dibedakan.
Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin.
Yang awet cukup ditaruh di gudang biasa
atau lemari bahan makanan. Yang penting, tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first
in first out),
mudah dibersihkan, dan penempatannya
dipisahkan dari bahan kimia.
Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang merupakan
salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele seperti kebersihan
kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat fatal. Perilaku kurang baik, macam merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci
tangan setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit memperbesar
risiko terjadinya
keracunan. Sesudah diolah,
makanan umumnya disimpan lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir bisa sangat
berbahaya,
karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap. Khusus untuk di rumah,
hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk
membunuh kuman. Jadi, lebih baik simpan makan-an setengah matang dalam wadah tertutup untuk meng-hindari kontaminasi.
0 komentar:
Posting Komentar