Sabtu, 09 November 2013

Langkah-langkah mencegah keracunan di masyarakat



Ada  enam  langkah  mencegah  keracunan  seperti dimasyarakatkan Departemen Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor  industri,  tapi  bisa  pula  untuk  tingkat  rumah  tangga. Langkah itu dimulai dari
1.  Pemilihan bahan makanan
2.  Penyimpanan makanan mentah
3.  Pengolahan bahan makanan
4.  Penyimpanan makanan jadi
5.  Pengangkutan
6.  Penyajian.
Semua  itu  bertujuan menyediakan makanan sehat  dan  aman dikonsumsi, dengan menekankan pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan  makanan dibagi  menjadi dua  jenis: yang  tidak  mudah  rusak  dan  tahan  lama,  serta  yang  mudah rusak. Yang tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan  sebagai  persediaan.  Sedangkan  yang  mudah  rusak lebih sering dibeli dadakan. Saat belanja inilah tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas. Khusus untuk makanan mudah   rusak,   proses   seleksi   lebih   baik   dilakukan   saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar  tidak  mencemari  bahan  makanan  lain  yang berkondisi baik. Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah rusak dan yang mudah rusak juga perlu dibedakan. Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin. Yang awet cukup ditaruh di  gudang biasa atau lemari bahan makanan. Yang penting, tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), mudah dibersihkan, dan penempatannya dipisahkan dari bahan kimia.
Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat fatal. Perilaku kurang baik, macam merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam  keadaan sakit  memperbesar risiko  terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga  tahap  terakhir  bisa  sangat  berbahaya,  karena  makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap. Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan makanan  menjadi  setengah  matang  tidak  cukup  untuk membunuh kuman. Jadi, lebih baik simpan makan-an setengah matang dalam wadah tertutup untuk meng-hindari kontaminasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More