Jumat, 21 Februari 2014

Hormon-hormon yang dihasilkan oleh pituitaria anterior



Pituitaria anterior tersusun atas sel kelenjar yang secara histologis dapat dibedakan menjadi 3 tipe sel yaitu sel alfa, beta (basofil), dan kromopob. Fungsi pituitaria dikontrol oleh releasing dan inhibiting factor dari hipotalamus.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh pituitaria anterior adalah:
1. Somatotropin (STH), atau growth hormone (GH). Somatotropin berperan                  merangsang   sintesis   somatomedin   oleh   hati. Somatotropin memiliki reseptor pada semua jaringan tubuh. Somatotropin berperan memacu pertumbuhan semua organ tubuh sehingga dapat tumbuh secara proporsional. Kelebihan produksi somatotropin pada masa pertumbuhan (anak-anak), akan menimbulkan pertumbuhan yang melebihi normal yang disebut tumbuh   raksasa   (gigantisme).   Apabila   kelebihan produksi somatotropin terjadi pada saat telah dewasa, maka akan menyebabkan pertumbuhan menyamping dari tulang rangka yang disebut akromegali. Sebaliknya, kekurangan produksi somatotropin   akan   menyebabkan   pertumbuhan terhambat atau kekerdilan yang disebut dwarf. Sebagai contoh penderita    dwarf    adalah    pemain   sirkus.    Oleh    karena, somatotropin tidak begitu penting untuk pertumbuhan syaraf, maka pada penderita dwarf tidak mengalami retardasi mental.
2.  Thyroid stimulating hormone (TSH), atau thyrotrophic hormone.
TSH berperan merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid (terletak di daerah leher) untuk mensekresikan hormon tiroksin. Sintesis dan sekresi TSH diatur oleh TRH (dahulu dikenal sebagai TSH-RF, thyroid stimulating hormone releasing factor)  dari  hipotalamus.  Kadar  tiroksin  darah  akan memberikan   umpan-balik   negatif   (negatif   feedback ke pituitaria dan hipotalamus.
3. Adrenocorticotrophic hormone (ACTH) berperan merangsang steroidogenesis di dalam kortek adrenal.
4.  PRL (Prolaktin) berperan merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan sintesis pogesteron oleh korpus luteum pada beberapa spesies hewan. Sekresi PRL dihambat oleh PIF (dahulu  dikenal  sebagai  PRL-IF,  Prolactin  Inhibting  Factor) yang dihasilkan oleh hipotalamus.
5. Gonadotropin hormone (GnH) berperan mengontrol fungsi gonade (ovarium dan testis). Hormon gonadotropin dapat dibedakan menjadi 3 yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), dan PRL (Prolaktin).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More