Selasa, 17 Desember 2013

Teori-teori Motivasi Belajar menurut para ahli

Motivasi belajar memegang peran yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam Prasetya dkk) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan  yang  memberarah  dan  ketahanan  pada  tingkah  laku  tersebut.  Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan
Biggs dan Telfer (dalam Dimyati dkk) menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki bermacam-macam motivasi dalam belajar. Macam- macam motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu : 1) motivasiinstrumental, 2) motivasi sosial, 3) motivasi berprestasi, dan 4) motivasi intrinsik.
Motivasi instrumental berarti bahwa siswa belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau menghindari hukuman. Motivasisosial berarti bahwa siswa belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa pada tugas menonjol. Motivasi berprestasi berarti bahwa siswa belajar untuk meraih prestasi atau  keberhasilan  yang  teladitetapkannya.  Motivasi instrinsik  berartbahwa siswa belajar karena keinginannya sendiri.
Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain :
a Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.
b Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar. c Adanya  upaya  siswa  untuk  senantiasa  memelihara  atau  menjaga  agar
senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.
Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (dalam Prasetya) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasiyang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang disebut sebagai model ARCS. Dalam model tersebut ada 4 kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru agar proses penbelajaran yang dilakukannya menarik, bermakna, dan memberi tantangan pada siswa. Keempat kondisi tersebut adalah :
1.      Attention (perhatian)
Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh karena itu rasa ingin tahini perlmendaparangsangan sehingga siswa   selalmemberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan. Agar siswa berminat dan memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru dapat menyampaikan materi dan metode secara bervariasi, senantiasa mendorong keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dan banyak menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari untuk memperjelas konsep.
2.      Relevance (relevansi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila siswa menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.
3.      Confidence (kepercayaan diri)
Merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Bandura (1977) mengembangkan konsep tersebut dengan mengajukan konsep self efficacy.
Konsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk  melakukan suatu tugas yanmenjadi syarat keberhasilan. Self efficacy  tinggi akan semakin mendorong dan memotivasisiswa untuk belajar tekun dalam mencapai prestasi belajar maksimal. Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu memperbanyak pengalaman berhasil siswa misalnya dengan menyusun aktivitas pembelajaran sehingga mudah dipahami, menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil, dan memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran.
4.      Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan  dalam  mencapai  tujuan  akan  menghasilkan  kepuasan,  dan siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan dalam pencapaian tujuan dipengaruhi oleh konsekwensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Untuk meningkatka dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberi penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan dan sebagainya.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More