Rabu, 11 Desember 2013

Perubahan yang terjadi selama penyimpanan telur




Selama penyimpanan, telur dapat mengalami beberapa perubahan yang dapat menurunkan mutu atau kesegarannya. Perubahanyang dapat terjadi antara lain :
1.   Penurunan Berat telur

Penurunan berat merupakan salah satu perubahan yang nyata selama penyimpanandan  berkorelasi  hampir  linear  terhadap  waktu  dibawah  kondisi  lingkungan  yang konstan.
Kehilangan berat  ini  sebagian besar  disebabkan oleh  adanya  penguapan air  dan sebagioan kecil oleh keluarnya gas CO2, NH3, N2 dan kadang-kadang H2S akibat degradasi komponen putih telur.Penguapan air terutama terjadi pada bagian putih telur. Keluarnya gas-gas tersebut berlangsung terus menerus melalui pori-pori kulit telursejak telur keluar dari tubuh induknya. Hal ini mengakibatkan pengenceran dan kenaikan pH putih telur.
2.   Bertambahnya diameterkantung udara

Kantung udara terbentukdiantara membran kulit luar dan membran dalam. Kantung udara ini mulai terbentuk segera setelah telur mulai dingin karena perbedaan suhu badan unggas dan suhu udara luar. Akibat perbedaan suhu tersebut terjadi pengkerutan komponen dalam yang membentuk kantung udara pada ujung tumpul.
Rata-rata diameter kantung udara telur ayam segar sebutir 1,5 cm. Makin lamawaktu penyimpanan, maka diameter kantung udara meningkat. Hal ini disebabkan terjadinya penguapan air dan gas-gas. Selama proses penyimpanan yang menyebabkan meningkatnya volume ruang udara
3.   Pergeseran

Pada telur segar, posisi kuning teluradalah ditengah.. Makin lama penyimpanan, posisi itu akan bergeserke pinggir. Pergeseran ini disebabkan olehadanya penurunan elastisitas membran vitelindan penurunan kekentaan putih telur akibat perubahanpada struktur gelnya. Perubahanelstisitas membran vitelin disebabkan oleh terjadinya perbedaan tekanan osmotis karena  adanya penguapan air  dari  bagian  putih  telursampai terjadinya keseimbangan. Pada penyimpanan yang lebih lama dan dengan adanypenguapan maka  tekanan  osmotic  albumen mnejadi  lebih  tinggi  daripada tekanan osmotic kuning telur sehingga terjadi difusi ke arah sebalknya, yaituke gabian putih telur. Keadaan demikian dapat menyebabkan pecahnya membran vitelin.
4.   Penurunan spesifik grafik telur

Hal ini disebabkan meningkatnya ukuran kantung udara. Dengan meningkatnya kantung udara menyebabkan spesifik grafik telur menurun sehingga telur yang telah lama bila dicelupkan dalamair akan melayang.
5.   Peningkatan jumlah putih telur karena pergeseran air dari albumin ke kuning telur sebagai hasil perbedaan tekanan osmotis
6.   Perubahan falvor (bau, aroma,citarasa)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More