Rabu, 25 Desember 2013

Perkembangan Aspek Afektif dalam pembelajaran


Keberhasilan proses pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan aspek afektif siswa. Ranah afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalam siswa SMP lebih kurang sebagai berikut:
1)      sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek di sekitar;
2)      responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka;
3)      bisa menilai;
4)      sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai yang ada;
5)      sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuk sistem nilai.
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku siswa yang sangat penting dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
1.      Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada dirinya sendiri.
2.      Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
3.      Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang, dsbnya.
4.      Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
5.      Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.
6.      Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada perasaan orang lain. 



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More