Mengapa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sama sedemikian berbeda satu dengan yang lainnya, sekalipun mereka pernah mendapatkan pengalaman yang sama? Masalahnya adalah karena mereka tidak mendapatkan pengalaman yang sama; mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal dan berbeda dalam beberapa hal lainnya.
Setiap anak memasuki suatu unit/kesatuan keluarga yang berbe- da. Anak yang dilahirkan pertama,yang merupakan anak satu-satunya sampai kelahiran anak yang kedua,kemudian akan mempunyai adik laki- laki atau perempuan dengan siapa ia dapat bertengkar. Orang tua berubah dan tidak memperlakukan sama semua anak-nya. Anak-anak memasuki kelompok sebaya yang bebeda, mungkinmempunyai guru yang berbeda dan berhasil melampaui peristiwa yang berbeda pula. Sepasang anak kembar mempunyai warisan (heredity) yang identik dan (kecuali bila dipisahkan) lebih cenderung memperoleh pengalaman yang sama. Mereka berada dalam suatu keluargabersama-sama, seringkali mempunyai kelompok sebaya yang sama, dan diperlakukan kurang lebih sama oleh orang lain; akan tetapi bahkan anak kembar pun tidak meng- alamibersama seluruh peristiwa dan pengalaman. Karena pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada persamaannya. Pengalaman sen- diripun tidak ada yang secarasempurna dapat menyamainya.
Suatu inventarisasi dari pengalaman sehari-hari berbagaianak- anak dalam suatu keluarga yang sama akan mengungkapkan banyaknya perbedaan. Maka setiap anak (terkecuali anak kembar yang identik) mempunyai warisan biologis yang unik, yang benar-benar tidak seorang- pun dapat mehyamainya, dan demikian pula halnya suatu rangkaian pengalaman hidup yang unik tidak dapat benar-benar disamai oleh pengalaman siapapun.
Pengalaman tidaklah sekedarbertambah, akan tetapi menyatu. Kepribadian tidaklah dibangundengan menyusun suatu peristiwadi atas peristiwa lainnya sebagaimana membangun tembok bata. meniru satu samalainnya, akan tetapi mereka juga berusaha untuk memiliki identitas sendiri. Anak-anak yang lebih muda seringkali menolak kegiatan yang telah dikerjakan denganbaik oleh kakak-kakaknya, dan mencari pengakuan melalui kegiatan-kegiatan lainnya. Tanpa disadari, orang tua membantu proses seleksi ini. Seorang ibu dapat mengatakan, "Susi si kecil adalah pembantu mama, tetapi aku pikir Anna akan menjadi anak perempuan yang kelaki-lakian", ketika Susi mulai merapikan meja, sedangkan Anna sedang berjumpalitan di tangga.
Jadi dalam hubungan ini dan dalam banyak hal lainnya setiap pengalaman hidup seseorang adalah unik. Unik dalam pengertian tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman seperti ini dengan cara yang persis sama dan unik dalam pengertian bahwa tidak seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama, setiap peristiwa baru akan menimbulkan pengaruh yang akan dapatdiperoleh suatu makna.
0 komentar:
Posting Komentar