Kamis, 26 Desember 2013

Mencegah Keracunan Makanan karena pengolahan atau pemasakannya yang tidak sempurna

Banyak  kasus   keracunan  makanan yang   meminta  korban. Korban terkaparkesakitan usai mengkonsumsi makanan kecil sampai harus dibawa kerumah sakit. Usut punya usut, makanan kecil yang mereka santap ternyata dibubuhi racun sianida. Kasus keracunan makanan macam itu boleh dibilang bentuk "kecelakaan"yang sering terjadi. Pesta pernikahan, ulang tahun, penyediaan makanan bagi karyawan suatu perusahaan, dsb. adalah beberapa contoh lain kegiatan melibatkan makanan yang ditengarai rawan keracunan. Dengan kata lain, kegiatanpenyediaan makanan dalam jumlah besar seperti dilakukan perusahaan katering, rumah makan, dan industri makanan, berpeluang memunculkan masalah keracunan. Kalau kasus keracunan, kerugian akan menimpa banyak pihak. Konsumen mendapat rasa sakit. Bahkan pada kelompok berisiko tinggi  seperti  balita,  lansia,  atau  orang  sakit  bisa  berisiko kematian. Sementaraprodusen atau  penyedia makanan akan menderita penurunan, atau kehilangan, kepercayaan konsumen. Biang keladinya macam-macam keracunan makanan sejatinya gejala klinis atau gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi racun. Bisa berasal dari bahan kimia, racun alami makanan,atau mikroorganisme. Kalau terjadi akibat bahan kimia,  biasanya itu  gara-gara kecerobohan atau kesengajaan. Bahan itu di antaranya sianida, pestisida yang digunakan berlebihan pada produk pertanian, dan bahan kimia rumah tangga. Makananyang dari sononya sudah menyimpan racun juga bisa menimbulkan keracunan.
Biasanya akibat pengolahan atau pemasakannyakurang sempurna atau dikonsumsi mentah-mentah. Contoh,
·         Singkong dan daunnyamengandung zat amidalin. Sewaktu- waktu     asam   sianidanya   dapat   terlepas   dari   ikatannya sehingga bisa menimbulkan keracunansianida.
·         Biji jengkol mengandung asam jengkol yang sukar larut dalam air.
·         Kentang  dengan  racun  solanin  bisa  menimbulkan  gejala muntah-muntah, diare, sakit kepala, sakit perut, dan badan lemah.


·         Mikroorganisme yang mencemari makanan berulah dengan cara mengeluarkan racun (bacterial food poisoning) atau menginfeksi saluran pencernaan (bacterial food infection). Clostridium botulinum adalah  contoh  mikroorganisme yang meracuni dengan cara mengeluarkan racun. Penderita yang terserang toksin ini umumnya meninggal karena kesulitan bernapas. Bakteri ini sering terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, umpamanya kaleng kembung, berkarat, bocor, segel rusak, isinya menggelembung, berbau, atau berwarna tak normal.Juga Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan   racun     pada     tempe     bongkrek,     dan Staphylococcus aureus yangmengeluarkan toksin pada makanan berprotein tinggi (daging, telur, susu, ikan) dan makanan yang  disiapkan dalam  jumlah  besar.  Sedangkan yang   menginfeksi    saluran    pencernaan    di    antaranya Salmonella sp., penyebab salmonellosis. Orang bisa menularkan penyakit ini  bila  menderita sakit  atau  sebagai pembawa (karier). Makanan yang sering tercemar salmonella antara lain daging atau hasil olahannya, telur retak, dan makanan yang disimpanpa-da suhu 10 - 60 derajat C (danger zone). Jangan abaikankebersihan diri.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More