Entok anggota dari famili anatide dikembangkan dalam jumlah terbesar tetapi menjadi unggas komersial di negara-negara Jerman, Austria
dan negara- negara Eropa Timur. Di Eropa, entok diternakan dengan teknik penggemukan yang disebut noodling, dengan pemberian
sejenis bakmi dari tepung jagung, oat dan barley. Dengan teknik penggemukan tersebut dihasilkan entok yang bagus dengan hati yang besar. Hati entok inilah kelak merupakan bahan mentah makanan lezat yang disetub pate de foie gras (“paste of fat liver”).
Entok (Cairima moschata), dikenal juga sebagai mentok atau di Inggris (muscowy
duck). Di pulau Jawa dan Kalimantan Selatan, entok umumnya dimanfaatkan
sebagai “mesin tetas
hidup” karena tinggi daya potensi pengeramannya.
Seperti halnya unggas lain, entok merupakan
penghasil daging dengan biaya produksi rendah, relatif
tahan penyakit serta mudah memeliharanya. Dengan teknik pemuliaan, kini
dapat dihasilkan entok dengan produksi 150 butir/tahun. Karena kadar lemaknya lebih rendah
dari 18 persen dibanding itik 25 – 30 persen, maka entok merupakan
daging
yang banyak digemari di Italia dan Perancis karena lezat rasanya, di Perancis entok
dikenal sebagai “Barbary
duck”.
0 komentar:
Posting Komentar