Menurut
paham heliosentris, matahari dielilingi oleh planet-planet dengan bentuk orbit
hamper menyerupai lingkaran. Arah peredaran semua planet sama, yaitu berlawanan
dengan arah jarum jam. Beberapa teori
yang menjelaskan terbentuknya tata surya antara lain teori nebulae, teori planetesimal,
serta teori pasang surut. Teori nebulae disebut pula teori kondensasi merupakan salah satu teori pembentukan tata surya yang
paling terkenal. Menurut teori
nebulae (teori kondensasi),
planet-planet dan matahari berasal dari kabut pijar yang terpilin dalam jagad
raya. Karena perputaran, maka sebagian massa kabut terlepas dan membentuk
gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Suhu
gelang-gelang tersebut lambat laun akan turun, sehingga akan membeku membentuk
gumpalan yang lama-kelamaan akan memadat menjadi planet. Bagian dalam
gelang-gelang tersebut ternyata masih berupa gas pijar dan disebut matahari. Teori nebulae dikemukakan oleh salah
seorang filusuf Yunani yaitu Immanuel Kant, dan dalam waktu yang hampir
bersamaan fisikawan Perancis Pierre Simon de Laplace juga mengemukakan hal yang
hampir sama. Oleh karena itu, teori
nebule atau teori kondensasi sering
disebut dengan teori Kant- Laplace. Teori nebula menceritakan kejadian
tersebut dalam tiga tahap, yaitu: \
a)Matahari
dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan
besar.
b)Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, di msns pemadatan terjadi pada pusat lingkatan yang kemudian membenntuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lain juga terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut planet.
c)Materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan-gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.
b)Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, di msns pemadatan terjadi pada pusat lingkatan yang kemudian membenntuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lain juga terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut planet.
c)Materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan-gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.
Teori
lain yang menjelaskan proses terbentuknya tata surya adalah teori planetesimal yang dikemukakan
oleh dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton.
Teori ini disebut teori planetesimal (planet-planet
kecil) karena planet-planet terbentuk dari benda padat yang telah ada
sebelumnya. Menurut teori
planetesimal, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang
sangat banyak. Pada suatu ketika ada bintang yang berpapasan pada jarak dekat,
sehingga terjadi pasang surut pada permukaan matahari maupun bintang tersebut.
Ada sebagian dari massa matahari yang tertarik ke arah bintang. Pada waktu
bintang menjauh, sebagian dari massa matahari ada yang jatuh ke permukaan
matahari dan sebagian yang lainnya berhamburan ke ruang angkasa. Teori pembentukan tata surya yang
hampir sama dengan teori
planetesimal adalah teori pasang
surut. Teori pasang surut
dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Inggris yaitu Sir James Jeans dan Harold
Jefreys. Mereka melukiskan bahwa setelah bintang yang berpapasan berlalu, massa
matahari yang lepas akan membentuk cerutu yang menjolok ke arah bintang. Akibat
bintang menjauh, maka massa cerutu terlepas dan akan membentuk gumpalan gas di
sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang selanjutnya akan membentuk
planet-planet.
0 komentar:
Posting Komentar