Sabtu, 30 November 2013

Pengertian Saham, Keuntungan dan Kerugian Saham, Jenis Saham dan Nilai Saham



Saham adalah selembar kertas yang menunjukkan tanda penyertaan atau pemilikan  seseorang  atau  badan  usaha  dalam  suatu  perusahaan.  Jadi  sahamadalah bukti yang menerangkan bahwa pemiliknya memiliki hak atas sebagian kekayaan dari perusahaan yang menerbitkannya. Dengan memiliki saham sebuah perusahaan maka individu atau institusi menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan membeli sahamantara lain :
§  Mendapa divide yait pembagian   keuntungan   yan diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan.
§  Mendapat  capital  gain  yaitu  selisih  keuntungan  apabila  harga  jual saham lebih tinggi dibandingkan harga beli
§  Mendapat  saham bonus  yaitu  saham  yang  dibagikan  perusahaan kepada para pemegang sahamyang diambil daragio saham. Agio saham adalah selisih antara harga perdana tehadap harga nominal.
§  Berhak  ikut mengontrol perusahaan sesuai kapasitas  yaitu  berdasar jumlah lembar saham yang dimiliki melalui Rapat Umum Pemegang Saham dengan menggunakan hak suara yang dimilikinya.
Sedangkan kerugian dari membeli saham, antara lain sebagai berikut :

§  Tidak mendapat dividen, jika perusahaan mengalami kerugian.

§  Investor tidak selalu mendapat capital gain, ada kalanya investor harus menjual dengan harga jauh lebih rendah dengan harga beli (capital loss).
§  Pemegang  saham akan  menempati  posisi  lebih  rendah  dibanding kreditor jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, artinya setelah semua asset perusahaan tersebut dijual terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditor dan jika masih terdapat sisa baru dibagikan kepada para pemegang saham.
§  Saham    tidak    dapa diperdagangkan   lag jika    saham    dicabut perdagangannya dari bursa (delisting)
Saham sebagai salah satuinstrumen investasi yang lebih dominan diperdagangkan dipasar modal memiliki beberapa jenis. Saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a)    Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham biasa berasal dari pembayaran   divide da kenaikan   harg saham Divide akan dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.  Besar kecilnya dividen yang diterima oleh pemegang saham tidak tetap, tergantung dari KeputusanRapat Umum Pemegang Saham(RUPS).
b)    Saham preferen (preffered stock).

Saham   preferen   merupakan   saham   yan memiliki   karakteristik gabungan antara obligasi dansaham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti obligasi) dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti saham biasa (Hartono, 2003:67). Saham preferen adalah jenis saham lain sebagai alternatif dari saham biasa Pemegang sahampreferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan hutang (sebelum pemegang saham biasa mendapatkan haknya).
Nilai sahamsendiri ada tiga macam yaitu 1) nilai pari, adalah nilai nominal saham saat pertama kali diterbitkan; 2) nilai buku adalah nilai modal perusahaan  yang  tercantum  dalam  nerackeuangan  (dihitung  sebagai modal/ jumlah saham beredar) dan 3) nilai pasar yaitu harga saham yang terbentuk di pasar
Fluktuasi harga saham merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh investor yang terlibat dalam kegiatan dipasar modal, ataupun manajemen  perusahaan  publik  yang  sahamnya  tercatat  dipasar  modal, sebab  indikasi  hargsaham  dapat  dijadikan  ukuran  nilai  perusahaan.
 Secara umum, ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi harga saham, antara lain:
a.   Adanya  persepsi  yang  berbeda  dari  para  investor  sesuai  dengan informasi yang dimiliki, dimana persepsi tersebut dicerminkan melalui tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor. Apabila sebagian besar  investor  mempunyai  persepsi  bahwa  tingkat  keuntungan  dari suat saham   tertentu   tida lagi   memadai maka   mereka   akan cenderung mengambil keputusan untuk menjualnya dan berakibat menurunnya harga saham.
b.  Isu-isu politik yang terjadi dinegara yang bersangkutan. Hal ini akan mengakibatkan para investor cenderung menjual sahamnya guna mengantisiapasi   terjadiny hal-ha yan tida diharapakan baik terhadap perusahaan maupun terhadap investasi yang dilakukannya.
c.   Tingkat    pengembalian    bebas    risiko,    yang    merupakan    tingkat pengembalian dari suatu alat atau instrument investasi yang tidak mengandung risiko.
d.  Kebijakan  deviden  perusahaan,  yang  oleh  investor  dipersepsikan sebagai suatu isyarat mengenai kondisi dan prospek perusahaan, terutama mengenai tingkat kemampulabaannya.
e.    Tingkat aliran kas (cashflow) perusahaan, terutama berkaitan dengan tingkat likuiditas perusahaan dan tingkat laba yang dapat dicapai perusahaan,  yang  berkaitan  dengan  besarnya  tingkat  pengembalian yang akan diperoleh investor atas investasinya.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More