Pengamatan merupakan
usaha manusia untuk mengenal dunia nyata, baik mengenai dirinya sendiri maupun
dunia sekitar di mana dia berada, dengan cara melihatnya,
mendengarnya,
membaunya, merabanya atau mengecapnya.
Cara-
cara mengenal objek tersebut disebut dengan mengamati, sedangkan melihat,
mendengar dan seterusnya itu merupakan modalitas pengamatan. Dengan kata lain, modalitas pengamatan dibedakan berdasarkan
panca indera yang
kita
gunakan untuk mengamati.
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturan tertentu,
agar subjek dapat melakukan
orientasi secara baik. Aspek pengaturan
tersebut
adalah:
a. Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Menurut sudut pandang ini, dunia pengamatan dilukiskan dalam
pengertian-pengertian: atas-bawah, kanan-kiri, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan sebagainya. Misalnya Nela belajar, di mana?
b. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Menurut sudut pandang ini, dunia pengamatan
dilukiskan
dalam pengertian-pengertian: masa lampau, masa kini
dan
masa yang akan datang serta berbagai variasi waktu. Misalnya ada
pengumuman akan ada ujian, kapan?
c. Pengaturan
menurut sudut pandang Gestalt. Menurut sudut pandang ini, dunia pengamatan
atau objek yang kita amati memiliki arti jika dipandang sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya melihat sekolah, harus dilihat sebagai
sebuah
bangunan yang utuh, bukan sekedar kumpulan dari batubata, semen, genteng
dan
sebagainya.
d. Pegaturan menurut sudut pandang arti. Menurut sudut pandang ini, objek yang kita amati dilukiskan berdasarkan
artinya bagi
kita. Jika dilihat secara fisik, bangunan sekolah dengan
kantor kecamatan atau rumah
sakit mungkin relatif
sama, tapi memiliki arti yang sangat berbeda (Suryabrata, 1990, hal 19-20).
0 komentar:
Posting Komentar