Kata mentega
selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega itu
adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega dengan margarine. Margarine
adalah
produk tiruan
mentega yang
dibuat dari minyak nabati, jadi dapat
berasal dari minyak kelapa, kelapa
sawit, minyak kedelai,
jagung dan sebagainya. Mentega
diperoleh dan dibuat
dari cream melalui
proses
yang disebut “churning”. Cream tersebut diaduk dan dikocok, sehingga menghancurkan
lapisan membran yang menyelubungi butir-butir lemak.
Terjadilah pemisahan dua phase; yaitu fase
lemak terdiri dari
lemak mentega,
dan phase air yang melarutkan berbagai zat yang
terdapat dalam susu. Gumpalan-gumpalan lemak
susu dipisahkan bagian
lain dan dicuci dengan air dingin yang beberapa kali diganti dengan air
baru
untuk menghilangkan susunya. Mentega biasanya diberi garam, dan hal ini untuk mengeluarkan air yang tersissa dalam lemak susu (Butter
fat).
Mentega
biasanya mengandung
air
15 persen, sebagian dari jumlah tersebut dalam
bentuk teremulsifikasi.mentega harus memiliki kadar lemak minimal 80 persen.
Tingginya kadar
air dalam
mentega menyebabkan mentega mudah menjadi tengik bila disimpan pada tempat yang hangat. Salah satu asam lemak yang dilepaskan adalah
asam
butyrat, berantai
pendek, mudah menguap dan berbau tidak enak.
Jenis Mentega
Berbagai
jenis mentega dapat ditemukan di berbagai toko makanan dan supermarket.
Jenis menteganya sendiri
banyak dipengaruhi oleh asam creamnya serta variasi
pengolahan selama pembuatan
mentega tersebut,
sehingga menghasilkan jenis mentega yang beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1. Mentega dibuat dari Pasteurized Cream atau unpasteurized Cream.
2. Mentega yang dibuat dari cream yang diperam (ripened cream) atau yang tidak diperam.
3. Mentega yang digarami atau yang tidak digarami.
4. Mentega yang dibuat dari sweet cream, atau sour-cream.
5. Mentega
yang dibuat yang tidak mengalami
penyimpanan (segar) dan yang telah mengalami
penyimpanan.
6. Mentega yang dibuat di peternakan (dairy butter) atau di pabrik (creamery-butter).
Dari berbagai golongan tersebut dapat menghasilkan berbagai butter atau mentega
yang beranekaragam, misalnya Pasteurized cream
dapat berasal dari
sweet
atau sour-cream, demikian juga halnya dengan unpasteurized
cream. Biasanya
mentega dari upasteurized
cream memiliki flavor yang tajam, sampai berbau tengik. Mentega yang digarami biasanya
memiliki flavor yang lebih jelas,
lebih tajam daripada yang tidak digarami. Penambahan garam
yang diberikan biasanya sekitar 2 ½ persen. Mentega yang tidak bergaram
berasa manis,
karena itu sering disebut sweet-butter,
sweet-butter tidak selalu dibuat dari sweet cream.
Sweet-cream
butter, dibuat
dari cream yang
mengalami “churning”,
dengan derajat keasaman
tidak melampaui 0.20 persen, dihitung sebagai asam laktat.
Sedang cream
yang memiliki derajat keasaman lebih dari 0.20 persen disebut cream asam (sour cream). Fresh-
butter, adalah
mentega yang tidak mengalami perlakuan penyimpanan pada suhu beku,
dan umurnya tidak lebih dari 3 minggu. Sedang cold-storage butter, adalah mentega yang telah
mengalami penyimpanan dinginpada suhu sekitar 0 F (-17.7 C). Sebaiknya disimpan antara
satu
sampai enam bulan.
Pengolahan Mentega Sebagian besar mentega dipasarkan secara luas termasuk yang diekspor atau diimpor
adalah mentega pabrik (creamary butter).
Para petani sering
bertindak sebagai pengumpul cream yang
dijual ke pabrik dengan
harga berdasarkan mutunya yang
dicek dari
keasaman, flavor, aroma, serta adanya benda asing dalam
cream. Pada prinsipnya mentega
yang bermutu tinggi tidak dapat dibuat
dari cream yang telah rusak, busuk dan kotor.
Hanya sebagian kecil saja dari mentega
dibuat dari sweet cream, sedang sebagian
besar mentega dibuat dari cream yang telah diperam. Garam biasanya ditambahkan sampai mencapai kadar
2.5 – 3.0
persen. Berdasarkan
standar mentega
yang ada di pasaran
internasional adalah kadar lemak minimal 80 persen. Sedang sisanya terdiri dari butter milk, air,
bahan kering susu. Pemeraman
cream sering
dilakukan untuk
menghasilkan
flavor yang kuat dengan penambahan
starter
: Streptococcus lactis dan Streptococcus citrivorus
serta Streptococcus
parasiticus. Meskipun flavor mentega terdiri dari banyak komponen tetapi yang terpenting adalah diacetyl. Diacetyl diproduksi oleh Streptococcus sp. tersebut dari asam sitrat demikian halnya dengan asam laktat dan propionic acid dan asetic acid dari laktosa.
Mentega merupakan
komoditi
yang diperlukan untuk
meningkatkan ketengikan dan
kenikmatan
makanan, banyak sekali kaitannya dengan konsumsi roti, produk yang digoreng atau International
cuisin. Dari segi gizi mentega dapat dpandang sebagai salah satu sumber vitamin A dan D. Dari data yang dilaporkan Buss
(1984) seper
sepuluh kebutuhan Vit
A masyarakat Inggris
berasal darimentega. Kandungan vit A dalam bentuk all trns retinal ± 70
µg/100 gr dan ß-carotens
429 µg/100 gr.
Karena beberapa mentega bergaram, kadar garam dalam mentega
sekitar 1.9 persen atau kadar Na 750 mg/100 gr dengan kadar lemak antara 81 – 82 persen, dan dengan kadar air 15.2 – 15.3 persen. Pembuatan mentega dapat dilakukan secara “batch” maupun “continue proses”.
0 komentar:
Posting Komentar