Jumat, 25 Oktober 2013

Teori-teori psikologi-Teori Belajar Kognitif menurut para ahli

Pendekatan psikologikognitif lebih menekankan arti penting proses internal mental manusia. Tingkah laku manusia yang tampak, tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental misalnya motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya. Dengan kata lain, tingkah laku termasuk belajar selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah. Dengan demikian tingkah laku seseorang bergantung kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu situasi. Keseluruhan adalah lebih dari bagian-bagiannya dengan penekanan pada organisasi pengamatan atas stimuli di dalam lingkungan serta pada faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan (Soemanto)
Setiap  orang  telah  mempunyai pengalaman  dan  pengetahuadi dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yanbarberadaptasi (bersinambung) secara tepat  dan serasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Jadi, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan sepotong-sepotong atau terpisah-pisah, melainkan melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung dan menyeluruh. Misalnya : ketika seseorang membaca suatu bahan bacaan, maka yang dibacanya bukan huruf-huruf yang terpisah-pisahmelainkan kata, kalimat, atau paragraf yang kesemuanya seolah menjadi satu, mengalir, dan menyerbu secara total bersamaan.
Psikologi  kognitif  mulai  berkembang  dengan  lahirnya  teori belajar gestalt.  Peletak  dasar  teori gestalt  adalaMaWertheimer  (1880-1943)  yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving. Sumbangannya diikuti oleh Koffka (1886-1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan, kemudian Wolfgang Kohler (1887-1959) yang meneliti tentang insight pada simpanse. Penelitian-penelitian ini menumbuhkan psikologigestalt yang  menekankan  bahasan  pada  masalah  konfigurasi,  struktur,  dan  pemetaan dalam pengalaman.
Konsep penting dalam psikologigestalt adalah insight yaitu pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Insight  ini sering dihubungkan dengan pernyataan
aha.
Dalam  prakteknya,  teori  ini  antara  lain  terwujud  dalam  pandangan Piaget mengenai tahap-tahap perkembangan, dalam pandangan Ausubel mengenai belajar bermakna,  dan pandangaJerome Bruner  mengenabelajar penemuan secara bebas (free discovery learning).


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More