Asumsi
utama teori ini
adalah dorongan manusia
atau negara untuk melakukan
ekspansi adalah karena motivasi ekonomi dan
perolehan kekayaan. Kekayaan identik dengan penguasaan emas, sehingga
teori ini disebut dengan sebutan
teori
gold yang berarti emas. Tokoh
utama teori ini adalah John A. Hobson yang menulis sebuah karya berjudul
Imperialism: A Study.
Kata kunci sebab imperialisme dalam
teori ini adalah keserakahan manusia akan kekayaan yang dimilikinya. Ketika muncul pemikiran bahwa kekayaan
yang
telah dimiliki harus
diperbesar dan diperbanyak lagi,
maka inilah dasar kemunculan dari teori ini.
Ada dua motivasi utama yang menyebabkan
sebuah negara melakukan imperilasisasi dan penjajahan, pertama, adalah untuk menemukan menemukan daerah pasar baru, kedua, menemukan daerah untuk melakukan investasi baru. Negara yang telah memiliki barang-barang hasil industri
melakukan ekspansi ke daerah atau
negara lain untuk melakukan pemasaran
barang yang dihasilkan dari industrinya. Orientasi asalnya
adalah
untuk
melakukan ekspansi
pasar.
Jadi
tidak
harus mendirikan
toko yang dekat dengan pabrik tempat barang itu diproduksi. Contoh dari hal
ini dapat dilihat dari
perusahaan Mc Donald dari Amerika Serikat yang memasuki
pasar warung makan di Indonesia.
Makanan tersebut adalah produk Amerika, namun
biasa dinikmati oleh kalangan the have di Indonesia karena membawa citra
bonafide dan modern bagi penikmatnya.
Dalam bentuk yang lain, imperialisasi yang dilakukan bertujuan
untuk membuka lahan pasar
baru
di
negara
yang menjadi obyek imperialisasi.
Diciptakanlah bentuk industri baru di negara terjajah oleh negara penjajah, sehingga
industri tersebut dekat dengan sumber bahan baku industri
dan tenaga kerja. Ketika
sudah menjadi
barang produksi industri,
maka barang tersebut dijual
kepada
penduduk negara terjajah dengan otoritas penentuan harga ditangan negara
penjajah. Industri baru yang dibuka oleh penjajah
di negara terjajah didasarkan pada pertimbangan dekatnya
industri tersebut dengan bahan baku
industri dan tenaga kerja non-profesional yang dapat dipasok oleh negara
terjajah
dengan
upah
rendah,sehingga mampu menekan biaya produksi. Biaya produksi
yang rendah, dengan harga jual yang
tinggi, akan dapat membawa keuntungan besar bagi pemilik
industri, yaitu penjajah tersebut. Keuntungan
besar inilah yang diinginkan oleh penjajah dalam teori
gold ini.
Hobson berpendapat bahwa imperialisasi dapat
dicegah dengan meningkatkan upah buruh dalam
negeri. Peningkatan upah buruh dalam
negeri akan berakibat pada kemampuan konsumsi
buruh
atas
barang
yang telah diproduksi didalam negeri. Negara tersebut juga tidak perlu melakukan ekspansi
keluar negeri untuk melakukan perluasan pasar.
Pendapat ini kemudian dikomentasi oleh V.I. Lenin
dalam bukunya yang berjudul Imperialism: The Highest
Stage of Capitalism. Menurut
Lenin, imperialisme merupakan puncak tertinggi yang berhasil
dicapai oleh kapitalisme. Kapitalisme
menciptakan monopoli pasar oleh perusahaan besar. Upaya usaha besar untuk
tetap bertahan adalah dengan melakukan
imperialisasi ke negara penghasil
bahan dasar industrinya, sehingga kelangsungan usaha akan tetap terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar