Senin, 21 Oktober 2013

Teori Gold yang menjelaskan menjelaskan terjadinya Imperialisme dan Kolonialisme




Asumsi   utama   teori   ini   adalah   dorongan   manusia   atau   negara   untuk melakukan ekspansi adalah karena motivasi ekonomi dan perolehan kekayaan. Kekayaan identik dengan penguasaan emas, sehingga teori ini disebut dengan sebutan teori gold yang berarti emas. Tokoh utama teori ini adalah John A. Hobson yang menulis sebuah karya berjudul Imperialism: A Study.
Kata kunci sebab imperialisme dalam teori ini adalah keserakahan manusia akan kekayaan yang dimilikinya. Ketika muncul pemikiran bahwa kekayaan yang
telah dimiliki harus diperbesar dan diperbanyak lagi, maka inilah dasar kemunculan dari teori ini.
Ada dua motivasi utama yang menyebabkan sebuah negara melakukan imperilasisasi dan penjajahan, pertama, adalah untuk menemukan menemukan daerah pasar baru, kedua, menemukan daerah untuk melakukan investasi baru. Negara yang telah  memiliki  barang-barang  hasil  industri  melakukan  ekspansi  ke  daerah  atau negara lain untuk melakukan pemasaran barang yang dihasilkan dari industrinya. Orientasi   asalnya   adalah   untuk   melakukan   ekspansi   pasar.   Jadi   tidak   harus mendirikan toko yang dekat dengan pabrik tempat barang itu diproduksi. Contoh dari hal ini dapat dilihat dari perusahaan Mc Donald dari Amerika Serikat yang memasuki pasar warung makan di Indonesia. Makanan tersebut adalah produk Amerika, namun biasa dinikmati oleh kalangan the have di Indonesia karena membawa citra bonafide dan modern bagi penikmatnya.
Dalam bentuk yang lain, imperialisasi yang dilakukan bertujuan untuk membuka   lahan   pasar   baru   di   negara   yang   menjadi   obyek   imperialisasi. Diciptakanlah bentuk industri baru di negara terjajah oleh negara penjajah, sehingga industri tersebut dekat dengan sumber bahan baku industri dan tenaga kerja. Ketika sudah  menjadi  barang  produksi  industri,  maka  barang  tersebut  dijual  kepada penduduk negara terjajah dengan otoritas penentuan harga ditangan negara penjajah. Industri baru yang dibuka oleh penjajah di negara terjajah didasarkan pada pertimbangan dekatnya industri tersebut dengan bahan baku industri dan tenaga kerja non-profesional  yang  dapat  dipasok oleh  negara  terjajah  dengan  upah  rendah,sehingga mampu menekan biaya produksi. Biaya produksi yang rendah, dengan harga jual yang tinggi, akan dapat membawa keuntungan besar bagi pemilik industri, yaitu penjajah tersebut. Keuntungan besar inilah yang diinginkan oleh penjajah dalam teori gold ini.
Hobson berpendapat bahwa imperialisasi dapat dicegah dengan meningkatkan upah buruh dalam negeri. Peningkatan upah buruh dalam negeri akan berakibat pada kemampuan  konsumsi  buruh  atas  barang  yang  telah  diproduksi  didalam  negeri. Negara tersebut juga tidak perlu melakukan ekspansi keluar negeri untuk melakukan perluasan pasar.
Pendapat ini kemudian dikomentasi oleh V.I. Lenin dalam bukunya  yang berjudul Imperialism: The Highest Stage of Capitalism. Menurut Lenin, imperialisme merupakan puncak tertinggi yang berhasil dicapai oleh kapitalisme. Kapitalisme menciptakan monopoli pasar oleh perusahaan besar. Upaya usaha besar untuk tetap bertahan adalah dengan melakukan imperialisasi ke negara penghasil bahan dasar industrinya, sehingga kelangsungan usaha akan tetap terjaga.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More