Jumat, 25 Oktober 2013

Pengertian Bau-bauan dan Pengendalian Bau-bauan di lingkungan kerja


Yang dimaksud bau-bauan dalam kaitannya dengan kesehatan kerja adalah bau-bauan yang tidak enak di lingkungan kerja dan mengganggu kenyamanan kerja. Selanjutnya bau-bauan ini dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja. Bau-bauan sebenarnya  merupakan  jenis  pencemaran  udara,  yang  tidak hanya  mengganggu  penciuman  tetapi  juga  dari  segi  hygiene pada umumnya. Cara pengukuran bau-bauan yang dapat mengklasifikasikan derajat gangguan kesehatan belum ada, sehingga penentuannya masih bersifat subjektif. Hal ini  disebabkan karena seseorang yang mencium bau tertentu dan merasa tidak biasa dengan bau tersebut, apabila sudah lama atau biasa mencium bau aneh tersebut, maka akhirnya menjadi terbiasa dan tidak mencium bau yang  aneh  tersebut.  Orang  yang  bekerja  di  lingkngan  yang berbau bensin atau oli, mula-mula merasakan bau tersebut, tetapi lama kelamaan tidak akan merasakan bau tersebut, meskipun bau tersebut tetap di lingkungan kerja itu. Hal ini disebut penyesuaian penciuman.
Dalam kaitannya dengan kesehatan kerja atau dalam lingkungan kerja, perlu dibedakan antara penyesuaian penciuman dan kelelahan penciuman apabila indra penciuman menjadi kurang peka setelah dirangsang oleh bau-bauan secara terus menerus, seperti contoh pekerja tersebut di  atas. Sedangkan kelelahan penciuman  adalah  apabila  seseorang  tidak  mampu  mencium kadar bau yang normal, setelah mencium kadar bau yang lebih besar.   Misalnya   orang   tidak   mencium  bau   bunga   setelah mencium bau yang kuat dari bangkai binatang.
Ketajaman penciuman seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis  sewaktu-waktu, misalnya  emosi,  tegangan,  ingatan, dan sebagainya. Orang yang sedang mengalami ketegangan fisiologis atau stres, ia  tidak dapat mencium bau-bauan yang aneh, yang dapat dicium, oleh orang yang tidak dalam keadaan tegang. Di samping itu, penciuman juga dapat dipengaruhi oleh kelembaban udara. Pada kelembaban antara 40-70% tidak mempengaruhi penciuman, tetapi di bawah atau di atas kelembaban itu dapat mempengaruhi penciuman.
Pengendalian bau-bauan di lingkungan kerja dapat dilakukan antara lain:
1. Pembakaran   terhadap   sumber   bau-bauan,   misalnya pembakaran butil alkohol menjadi butarat dan asam butarat.
2. Proses menutupi, yang didasarkan atas kerja antagonistis di antara zat-zat yang berbau. Kadar zat tersebut saling menetralkan bau masing-masing. Misalnya: bau karet dapat ditutupi atau ditiadakan dengan parafin.
3. Absorbsi (penyerapan), misalnya : penggunaan air dapat menyerap bau-bauan yang tidak enak.
4. Penambahan bau-bauan kepada udara yang berbau untuk mengubah zat  yang  berbau  menjadi netral (tidak  berbau). Misalnya: menggunakan pengharum ruangan.

5. Alat pendingin ruangan (air conditioning), di samping untuk menyejukkan  ruangan,   juga   sebagai   cara   deodorisasi (menghilangkan bau-bauan yang tidak enak) di tempat kerja.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More