10 menit setiap
hari kesehatan mental kita akan meningkat
cepat. Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang
menggembirakan dapat mengurangi ketegangan
alias
stress
serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Landers
ada lima manfaat olahraga
yang dapat menyehatkan mental kita. Mari kita simak satu per satu.
1. Olahraga mengurangi stres
Setiap manusia normal
pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut
disebabkan karena masalah
ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan
suami istri, urusan kantor
yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang
telah diambil atau mungkin keragu-raguan
untuk mengambil keputusan. Semua manusia pernah mengalami stres; dan Anda harus
tahu bagaimana mengatasinya! Banyak oarang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati mendadak disebabkan stres! Bagaimana caranya Anda dapat mengindari
stres? Ternyata olaraga dapat
menolong Anda
untuk
mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana
kerja otot yang kita miliki. Berolahraga
dapat membantu kita mengurangi
kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.
Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi
pikiran tidak akan
terfokus
pada
urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan
ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya
kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi
suatu masalah. Aktifitas yang terbukti
efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik
macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging
dan yoga.
2. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan
otak
Sudah
bukan rahasia lagi kalau kegiatan
fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi,
konsentrasi, kreativitas dan kesehatan
mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih
banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran
darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke
otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat
asupan darah maka reaksi
fisik dan mental
seseorang akan meningkat.
3. Endogenous opioids
Dalam
keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru
ini
telah menemukan satu sistem hormon yang
berfungsi sebagai
morphine yang disebut endogenous opioids.
Hal
ini
cukup
menarik perhatian sebab reseptornya
didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan
dengan emosi dan tingkah laku manusia.
Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin yang telah dibahas pada pasal yang terdahulu,
bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan
kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat,
menormalkan selera, seks, tekanan darah
dan ventilasi. Saat berolahraga,
kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya
konsentrasi beta-endorphin naik di dalam
darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi
dan perasaan letih.
4. Gelombang otak alfa
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan
gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah
lama
diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi.
Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat
diukur setelah olahraga tersebut berakhir. Para peneliti
mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada
keuntungan kejiwaan
dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi.
5. Penyalur saraf
otak
Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur
saraf (brain neurotransmitter) di
dalam otak. Hasil penelitian dalam hal
ini dapat
menyampaikan
bahwa olahraga dapat menaikkan
tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi
depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE)
dan serotonin (5- HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.
Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya
dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan
memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak
segera berolahraga dari sekarang.
6. Olahraga dapat melawan penuaan
Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu
tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut
usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik. Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan
tubuh setiap minggu selama sembilan minggu.
"Kegiatannya tidak perlu terlalu
tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya
pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers.
"Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam."
7. Olahraga dapat meningkat perasaan
bahagia
Banyak orang yang terkena depresi
atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang
jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan
tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan
hormon penumbuh
rasa bahagia dalam
otak kita,
seperti adrenalin, serotonin,
dopamin dan endorphin,
yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit
hati. Sebuah survey di Inggris
melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki
perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada
orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia. Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa
60% penderita depresi
yang menjalani olahraga
30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan
obat dokter. Namun bagi penderita
depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan
kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.
8. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri
Sekarang
rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan
mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS
membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman
mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan diri ini terletak pada hasil
yang mereka
dapatkan, yakni citra
tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul
majalah.
0 komentar:
Posting Komentar