Banyak sebab dari terjadinya
kecendrungan sang
anak untuk
berdusta/
bohong. Dan pada umumnya yang menjadi
pemicu dari terjadinya hal buruk tersebut adalah disebabkan oleh beberapa faktor seperti dibawah ini:
1. Faktor Pemicu Pertama Yaitu Kekuatan daya imajinasi yang kuatBiasanya pada usia sekitar 4 tahunan sang anak baru memulai mengkhayalkan berbagai kejadiaan. Namun kejadian-kejadian yang dikhayal adalah kejadian tidak nyata, atau tidak beraturan. Misalkan sia anak menceritakan sebuah kejadian yang sebenarnya tidak pernah terjadi, dan menjadi relitas yang sesungguhnya. Sebab pada usia ini biasanya kekuatan daya imajinasi anak masih luas-luasnya dan menyerupai khayalan yang mengada-ngada seperti imajinasi seoorang penyair yang pawai. Dan khayal yang semacam ini tidak dianggap Dusta/bohongkarena khayal ini bukanlah dikarenakan fitrah yang buruk. Bagi anak, mungkin cerita ini memberikan kepuasan tersendiri dan sebagai bentuk hiburan bagi dirinya. Makanya seorang juru didik yang profosional akan lebih focus untuk selalu mendampingi atau memberikan pengarahan yang bena
r. 2. Faktor Pemicu Kedua Yaitu Rasa ingin memilikiUntuk zaman saat ini telah menjadi realitas seorang anak itu sering kali mendakwakan keinginannya untuk memiliki sesuatu seperti mainan-mainan, pakaian yang bagus, atau pun yang lainnya. Padahal is tidak memilikinya. Dan dakwa ini dianggap Dusta/bohong, namun dakwaan ini memberikan kepuasan seolah-olah ia mangaku bahwa dihadapannya ada sebuah mainan atai benda-denda mati lainnya. Dan ketika ia bangun, ia makan, ketawa, berjingkrak dan bermain. 3. Faktor Pemicu ketiga Rasa ingin menampakkan dan menarik perhatianSeorang anak memang terkadang mengaku-ngaku sudah melakukan berbagai percobaan aneh, seperti bercerita pernah berkunjung ketempat wisata, padahal sebenarnya tidak. Dan terdang seorang anak melebih-lebihkan dalam melukiskan apa yang telah dia beritahukan. Semua ini bertujuan untuk membesarkan namanya atau menarik perhatian teman-temannya, sehingga dia menjadi pusat perhatian. Ingat semua ini tercipta dari emosional seorang anak. Seperti itu pula, terkadang ketika seorang anak mengaku-ngaku bahwa ia telah mengunjungi ke beberapa rumah teman-temannya, tiba-tiba ada pencuri dan anak itu berhasil menangkapnya. 4. Faktor Pemicu Keempat Yaitu Menghindari hukuman Kadang seorang akan akan pura-pura sakit bila misalkan ia mendapat nilai yang rendah dalam belajar,atau tatkala pihak sekolah mengirimkan surat teguran kepada orang tuanya agar ia dapat hadir ke sekolah.Bahkan boleh jadi ia berbohong untuk mempertahannkan kepercayaan kedua orang tuanya dan guru-guru sekolahnya. 5. Faktor Pemicu Kelima Yaitu Ingin balas dendamSeorang anak terkadang berbohong hanya gara-gara ingin balas dendam kepada orang lain, misalkan seseorang nmencoba untuk melimpahkan berbagai tuduhan kepada orang lain dengan berbagai macam alasan sekalipun sebenarnya alasan tersebut tidak benar, hingga orang yang ditimpakan tuduhan itu mendapat hukuman atau celaan yang teman-teman sekitar. Biasanya semua ini dikarenakan perasaannya tidak mendapatkan persamaan dalam berintraksi dengan beberapa teman-temannya, hingga dia terdorong untuk balas dendam. 6. Faktor Pemicu KeenamYaitu EgoisFaktor yang lain yang bisa mendorong seorang anak berbohong adalah keinginan untuk mendapatkan bagian keistimewaan yang tidak didapatkan olah orang lain. Inilah yang dikatakan egois. Sebagai contohnya yaitu tatkala seorang anak meminta kepada bapaknya sejumlah uang dengan alasa bahwa ibunya memintanya untuk membelikan keperluan rumah tangga, sementara ia sebenarnya ingin membeli keinginan dirinya. 7. Faktor Pemicu Ketujuh Yaitu Dikarenakan tradisi atau panutanTerkadang terciptanya Dusta/bohong pada anak itu karena dilatar belakangi oleh panutan dari kedua orang tuanya. Seperti si anak tidak menerima pesan atau panggilan seseorang melalui henponnya, sekalipun sebenarnya dia telah menerimanya. Atau karena ibunya yang mengajak untuk membeli mainan di pasar, tapi sebaliknya si ibu ternyata mengajak didokter untuk diberi suntikan.
0 komentar:
Posting Komentar