Jumat, 29 November 2013

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial Dalam Kehiapan Manusia



Menurut Soekanto , suatu interaksi sosial terjadi apabila (1) adanya kontak sosial (social-contact); dan (2) adanya komunikasi. Kontak sosial  secaraharfiah berarti bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapatmengadakan hubungan denganpihak lain  tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara berbicara denganpihak lain tersebut. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk,yaitu; (1) antara orang-perorangan, (2) antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, dan(3) antara suatu kelompok manusia dengan kelompokmanusia lainnya.
Kontak sosial antaraorang-perorangan adalah apabila seorang anak kecil yang sedang mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi (socialization), yaitusuatu proses di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota. Kontak sosial antaraorang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya adalah apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengannorma-norma masyarakatatau apabila suatu organisasi sosial politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
Kontak sosial antarasuatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya adalah bilamana dua kelompok atau lebih mengadakan kerjasama untuk kepentingan bersama, seperti dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalampemilihan umum. Atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak untuk membuat jalan raya, jembatan, dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.
Kontak sosial dapat bersifat positifatau negatif. Kontak sosial
yang bersifatpositif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarahpada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Apabila seorang peda- gang  sayur,  misalnya,  menawarkan  dagangannya  kepada  seorang nyonya rumah serta diterimadengan baik sehingga memungkinkan terjadinya jual-beli,kontak tersebut bersifat positif. Hal itu mungkin terjadi karena pedagang tersebut bersikapsopan dan dagangannya adalah sayur-mayur  yang  masih  segar.  Lain  halnya  apabila  nyonya  rumah tampak bersungut-sungut sewaktu ditawari sayuran,kemungkinan besar takakan terjadi jual-beli. Dalam hal yang terakhir ini terjadi kontak negatif yang dapat menyebabkan tidak berlangsungnya suatu interaksi sosial.
Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabilayang mengadakan hubunganlangsung bertemu dan, berhadapan muka, sepertimisalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara. MisalnyaA berkata kepada B bahwa C mengagumi permainannya sebagai pemegang peranan utama salahsatu sandiwara. A sama sekalitidak bertemu denganC, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masing-masing memberitanggapan, walaupun dengan perantaraan B. Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama,pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai perantaramempunyai peranan yang aktif dalamkontak tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebutdapat  dilakukan melaluialat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More