Sampah erat
kaitannya dengan kesehatan
masyarakat karena sampah merupakan tempat kehidupan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri patogen)
dan juga serangga sebagai pemindah dan penyebar penyakit (vektor). Oleh sebab
itu
sampah harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu atau
mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik
bukan saja untuk kepentingan
kesehatan tetapi juga untuk
keindahan lingkungan. Pengelolaan sampah meliputi
pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah
tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Cara-cara pengelolaan sampah antara lain sebagai
berikut:
1.
Pengumpulan dan Pengangkutan
Sampah. Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau
institusi
yang
menghasilkan sampah.
Oleh
sebab itu, mereka ini harus membangun
atau mengadakan tempat khusus
untuk mengumpulkan sampah. Kemudian
dari masing-masing tempat pengumpulan
sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan sementara (TPS) sampah,
selanjutnya ke tempat penampungan
akhir (TPA). Mekanisme, sistem,
atau cara pengangkutannya untuk
daerah perkotaan adalah
tanggung jawab pemerintah daerah setempat yang
didukung oleh
partisipasi masyarakat produksi sampah, khususnya dalam
hal
pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya
sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah tangga
daerah pedesaan umumnya
didaur ulang menjadi
pupuk.
2.
Pemusnahan dan Pengolahan Sampah. Pemusnahan dan/atau pengolahan
sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara
lain
sebagai
berikut:
(1)
ditanam (landfill)
yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah. (2) dibakar (inceneration)
yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
didalam tungkupembakaran (incenerator). (3)
dijadikan pupuk (composting) yaitu pengolahan
sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah
organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk.
Di daerah pedesaan hal ini sudah biasa sedangkan di daerah perkotaan hal ini perlu dibudayakan. Apabila setiap rumah tangga dibiasakan
untuk memisahkan sampah
organik dengan anorganik
kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman, dapat dijual atau dipakai sendiri.
Sedangkan sampah anorganik
dibuang dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan demikian masalah sampah akan berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar