Teori Dependensi Klasik memakai istilah ketergantungan digunakan untuk dasar
teoritik yang selalu dapat digunakan
untuk menjelaskan bentuk dan pola
keterbelakangan di negara Dunia Ketiga akibat sentuhan Kapitalisme oleh negara maju.
Namun pada Dependensi Baru, istilah
ketergantungan lebih dipakai sebagai sebuah metode
untuk menganalisis keterbelakangan
riil yang sedang terjadi di negara Dunia Ketiga. Posisi ini disebut dengan metode
historis struktural.
Berbeda dengan Dependensi Klasik yang lebih banyak menuduh faktor
eksternal sebagai penyebab
keterbelakangan di negara Dunia
Ketiga, Dependensi Baru disamping membenarkan pendapat
tersebut, juga memperhatikan
faktor internal yang dapat mempertahankan keterbelakangan di negara Dunia Ketiga. Dependensi Klasik lebih melihat aspek ekonomis dari ketergantungan
negara Dunia Ketiga terhadap negara maju, namun Dependensi
Baru lebih melihat aspek sosial-politik dari ketergantungan tersebut.
Tidak sebagaimana
Frank dan Dos Santos yang memberikan
ilustrasi bahwa ketergantungan
struktural yang dialami negara Dunia Ketiga terhadap negara maju tidak akan pernah berakhir tanpa ada pemutusan hubungan antara
keduanya, Dependensi Baru masih melihat adanya kemungkinan
berakhirnya ketergantungan tersebut.
Negara Dunia Ketiga
dalam pandangan Cardoso masih memiliki
kemungkinan untuk melakukan pembangunan walaupun
dalam keadaan tergantung dengan negara maju. Kemungkinan
untuk melakukan pembangunan ini merupakan
peluang yang dapat membawa negara
Dunia Ketiga
melakukan perbaikan
dari struktur sosial-politik dan ekonominya walaupun masih berada dalam naungan bayang-bayang negara maju. Dalam
pengertian lain, arah ketergantungan dan pembangunan
akan berjalan sejajar dalam porosnya masing-masing
yang paralel.
Dalam kondisi seperti ini, masih ada sisi positif dari dominasi ekonomi yang
dilakukan oleh negara maju terhadap negara Dunia Ketiga dalam hal
perubahan struktur ekonomi dan
fisik di negara Dunia Ketiga. Disadari dan diakui atau tidak,
perkembangan pendidikan,
keahlian tenaga
kerja dan munculnya
industri yang mampu
menyerap angkatan kerja di negara Dunia Ketiga adalah bagian dari investasi
dan industrialisasi yang dibantu oleh kalangan
investor negara maju. Tanpa sentuhan
investasi tersebut, maka mungkin tidak ada perubahan kemampuan
pendidikan dan keterampilan industri
dari masyarakat di negara Dunia
Ketiga. Dependensi Baru masih melihat ada sisi positif dari sentuhan Kapitalisme yang terjadi di negara Dunia
Ketiga, walaupun teori ini juga mengakui
bahwa ketergantungan negara Dunia
Ketiga terhadap negara maju adalah faktor terpenting dari keterbelakangan yang terjadi
di negara Dunia Ketiga.
Namun seiring dengan ketergantungan tersebut,
pembangunan yang berjalan di negara Dunia Ketiga juga tetap akan berjalan, walaupun dengan proses yang lebih lambat
dari pembangunan
yang pernah terjadi di negara maju. Berjalannya pembangunan inilah yang kemudian pada saatnya nanti akan mampu memutuskan rantai ketergantungan, sehingga negara Dunia Ketiga dapat menemukan bentuk dan arahnya sendiri dalam melakukan pembangunan. Tentu saja jika hal ini telah terjadi, maka
ketergantungan tersebut telah terurai dan lepas sama sekali.
0 komentar:
Posting Komentar