Minggu, 17 November 2013

Modernisasi dan Pembangunan Menurut David McClelland


Proposisi dasar dari McClelland sebagai seorang psikolog berpendapat bahwa segala bentuk perubahanyang terjadi dalam modernisasi atau pembangunan sebuah negara bukan ditentukan oleh lembaga/institusi, ideologi, atau konflik sosial yang sedang terjadi, namun banyakditentukan oleh motivasi pencapaian prestasi tinggi yang dimiliki oleh tiap individu di negara tersebut.  McClelland melihat adanya dominasi faktor psikis internal manusia sangat menentukan dalam keberhasilan modernisasi. Dimensi  psikis  inilah  yang akan  mewarnai  segala  perilaku  manusia dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga jika menginginkan perubahan positif, yang harusdilakukan terlebih dahulu adalah memformat psikis manusianya terlebih dahulu secara positif agar memiliki kehendak positif.

Pemikiran McClelland ini berlanjut dengan pengajuan konsep need for achievement (n-Ach) atau keinginan mencapai prestasi tinggi. Jika di suatu negara, banyak warga negaranya yang memiliki need forachievement ini, maka akan dapat dipastikan  bahwa  negara  tersebut  akan  mengalami  peningkatan  ekonomi  secara drastis. Sebaliknya, jika sedikit orang yang memiliki dorongan berprestasi di suatu negara, maka dapat dipastikan bahwa negara tersebut akan mengalami kemerosotan ekonomi.
Need for achievement bukanlah anugerah dari Tuhan yang didapatkan sejak

lahir,  namun  lebih  seperti  virus  yang  dapat  diciptakan  dan  dibentuk  dalam  diri manusia. Dengan banyaknyawarga negara yang memiliki n-ach, kemungkinan besar akan ada perubahan orientasi hidup menuju lebih baik secara ekonomis dalam masyarakat tersebut. Orientasi inilah yang kemudian memberikan pengaruh pada wajah pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Orang yang memiliki n-ach, ia akan memiliki dua karakter utama. Pertama, ia akan memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan taraf hidup yang dialaminya saat inimenuju kondisi yang lebih baik. Ia tidak mudah puas dengan kepemilikan materi yang   telah   didapatkannya   dengan   sekian   banyak   aktifitas   ekonom yang dilakukannya, namun lebih memiliki pandangan jauh akan kebutuhanhidup kedepan yang memerlukan persiapan lebih matang lagi. Kedua, orang itu akan melakukan perubahan cara pencapaian tujuan dengan langkah-langkah yang lebih baik. Orang yangmemiliki n-ach tinggi, kerap kali akan melakukanevaluasi atas apa yang telah dilakukannya, sehingga ia akan mengetahui kelebihan dan kekurangan langkah atau cara yang telah dilakukan sebelumnya. Evaluasi inilah yang kemudian membawanya pada keinginan untuk lebih efisien dan efektif dalam melakukan sesuatu pada masa depan, sehingga pencapaian target kehidupan menjadi lebih terjamin.
McClelland  menjadikan  prestasi masing-masing  manusia  sebagai indikator utama dari modernisasi. Jika ada sekian banyak prestasi bermutu tinggi dari warga sebuah negara, maka pembangunandapat dikatakan berhasil. Namun jika semakin rendah prestasi yang diraih warga suatu negara, maka dapat dipastikan bahwa pembangunan telah gagal. Pencapaian prestasi ini ditentukan oleh need for acchievement yang dimiliki olah tiap orang di negara tersebut.
Cara McClellandmelihat kebutuhan prestasi dari penduduk sebuah negara dapat dengan dua cara, yaitumetode proyeksi dan melihat metode pembimbingan anak dalam keluarga.
Dengan menggunakan proyeksi,satu komunitas dalam sebuah negara dapat ditemukan dan diamati bentuk nyanyian rakyatnya, buku-buku komiknya, puisi, drama, cerita-cerita anak, foklor, atau bacaan-bacaan rakyat,dan beberapa tradisi lokalnya. Selanjutnya dilakukan pengukuran atas derajat kebutuhan berprestasi dari masing-masing jenis literatur tersebut. Dengan hasil pengukuran tersebut akan dapat diketahui bagaimana derajat n-ach dari kelompok tersebut.
Alasan  utama  McClelland  menjadikan  dongeng  dan  cerita  rakyat  sebagai media  yang  dapat  menunjukkan  tingkat  prestasi  dari  sebuah  kelompok  manusia karena cerita rakyat sebenarnya adalah merupakan refleksi dari pola pikir dari masyarakat sebuah negara tertentu. Jika pola pikir yang termanifestasikan dalam cerita-cerita tersebut banyak berisi denganpesimisme, bersifataprioristik, dan bahkan membawa pesan-pesan fatalistik, maka orientasi pola pikir masyarakat tersebut cenderung  berlawanan  dengan  optimisme  dan  tidak  dinamis  menatap  dunianya sendiri. Yang terjadi selanjutnya adalah keengganan untuk mendapatkan prestasi dalam aktifitasnya sehari-hari, karena pada dasarnya prestasi adalah kondisi positif diluar kebiasaan dalam diri dan aktifitas manusia.
Cara kedua adalah dengan mengukur dan mendeteksi proses pembimbingan anak yang dilakukan dalam masing-masing keluarga.Dalam hal penumbuhan kebutuhan  akan  prestasi,  McClelland  menyarankan  agar  orang  tua  menentukan
standar motivasi yang tinggi pada anak-anaknya. Selain itu, orang tua dapat menciptakan hubungan hangat dengan anak dengan menerapkan konsep reward and punishment dalam upaya menciptakan dorongan berprestasi. MacClelland juga tidak menyepakaicara-cara komunikasiyang otoriter dari orang tua kepada anak dalam komunikasi sehari-hari dirumah, terutama dalam usaha menciptakan kebutuhan prestasi terhadap anak. MacClelland lebih sepakat dengan upaya menumbuhkan kesadaran akan prestasi itu melalui proses yang dialogis dan lebih manusiawi antara orang tua dan anak-anaknya.
Dalam hal ini, David McClellandmenyimpulkan bahwa:

1)  Bukan para politisi dan penasehat pembangunan yang dapat membawa kemajuan   dalam   pembangunan namun   yang   dapat   membawa kemajuan adalah kalangan wiraswastawan.
2)  Apa yang ingin dicapai oleh para wiraswastawan adalah keinginan kuat untuk mencapai prestasi gemilang yang dikerjakannya melalui penampilan kerja yang baik dengan selalu berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki kualitas kerjanya. Inilah yang disebut dengan kebutuhan berprestasi.
3)  Yang membuat pekerjaan berhasil yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut.
4)  Orang yang memiliki n-ach tinggi, hasil baik bukanlah tujuan utama, namun  kepuasan  batinlah  yang  menjadi  tujuan  utama.  Hasil  baik
hanyalah  akibat  lain  dari  upaya  yang  dilakukan  untuk  mencapai kepuasan batin tersebut.
5)  N-ach adalah semacam virus yang dapat ditularkan, bukan diwariskan sejak lahirsecara turun temurun.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More