Sabtu, 26 Oktober 2013

Pentingnya makanan bergizi bagi Ibu hamil

Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu pertumbuhan janin yang dikandungnya dan pertumbuhan  berbagai  organ   tubuhnya  sebagai  pendukung proses  kehamilan  tersebut,  misalnya  kelenjar  mamae.  Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan ini, maka kebutuhan makanan  sebagai  sumber  energi  juga  meningkat.  Kebutuhan kalori tambahan bagi ibu hamil sekitar 300-500 kalori per hari. Demikian pula  kebutuhan protein  meningkat dengan 10  gram sehari. Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai vitamin, terutama thiamin, riboflavin, vitamin A dan D. Kebutuhan berbagai mineral, khususnya Fe dan Calsium juga meningkat. Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat:
1.    Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi rendah (BBLR).
2.    Kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan)
3.    Lahir dengan berbagai kesulitan, dan lahir mati
4.    Kelompok Ibu Menyusui. Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bayi, oleh sebab itu, untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI rata-rata 800-850 mililiter per hari, dan mengandung kalori 60-65 kalori, 1,0-1,2 gram, dan lemak 2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu, dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari- hari. Untuk itu, ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gram sehari, di atas kebutuhan bila ibu tidak menyusui.
5.    Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh ibunya, tanpa menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak. Apabila konsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat di dalam ASI akan terpengaruh. Khusus untuk protein, meskipun konsumsi ibu tidak mencukupi, ASI akan tetap memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan mengambil jaringan ibunya, akibatnya ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu yang berkurang, Ca  akan  diambil  Ca  jaringan ibunya, sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis).

6.    Kelompok Usia Lanjut (Usila). Meskipun usila ini sudah tidak mengalami    penurunan   fungsinya,   maka   sering   terjadi gangguan gizi. Contohnya: pada usila beberapa gigi-geligi, bahkan semuanya tanggal, sehingga terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu, apabila makanan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan,  maka  akan  terjadi  gangguan  dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More