Selasa, 08 Oktober 2013

Pengertian,makna, fungsi Berpikir secara umum dan menurut Mayer

Keberhasilan terbesar dari spesies manusia adalah kemampuannya untuk mempunyai pemikiran yang kompleks. Berpikir meliputi sejumlah besar kegiatan mental. Individu berpikir ketika sedang merencanakan liburan, menulis surat, memutuskan bahan makanan yang dibutuhkan, atau ketika sedang cemas memikirkan teman yang sakit. Berpikir membutuhkan kemampuan untuk membayangkan atau menggambarkan benda dan peristiwa yang secara fisik tidak
ada.

Berpikir  dapat  didefinisikan  sebagai  suatu  proses  yang  menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks, antara proses-proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah. Misalnya pada waktu seseorang membaca buku, informasi diterima melalui berbagai tahapan mulai dari proses sensori sampai dengan memori. Informasi ini kemudian ditransformasikan sehingga  menghasilkan apa  yandisebut  intisari sebagainformasi baru  yang berarti pula sebagai pengetahuan baru bagi seseorang.
Proses  berpikir  secara  normal  menurut  Mayer   meliputi tiga komponen pokok sebagai berikut:

1) Berpikir adalah aktifitas kognitif yang terjadi di dalam mental atau pikiran seseorang, tidak tampak, tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang nampak. Misalnya pemain catur meperlihatkan proses berpikirnya melalui gerakan-gerakan atau langkah-langkah yang dilakukan.
2) Berpikir merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan di dalam sistem kognitif. Pengetahuan yang pernah dimiliki (tersimpan dalam ingatan) digabungkan dengan informasi sekarang sehingga mengubah pengetahuan seseorang mengenai situasi yang sedang dihadapi.
3) Berpikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah atau diarahkan menuju pada pemecahan masalah. Seperti seorang pemain catur, setiap langkah yang dilakukan diarahkan untuk memenangkan permainan, mesktidak  semua  langka  yang  dilakukan  berhasil,  namun  secara  umum dalam pikirannya semua langkah diarahkan pada suatu pemecahan.
Terdapat dua pandangan yang berbeda dalam kaitan antara proses berpikir dan pemecahan masalah. Pertama, sebagian orang menganggap bahwa berpikir merupakaaktifitas  mentayang  rutin  dalam  dirseseorang  seperthalnya bernafas, dan peredaran darah. Jadi, berpikir dianggap merupakan aktifitas syaraf otak yang tidak harus berhubungan dengan masalah.  Berpikir tidak hanya terjadi pada saat orang menghadapi persoalan. Misalnya, orang bisa makasambiberpikir.  Ini dapaterjadbaidisadari maupun tidadisadari. Kedua, sebagian berpendapat bahwa berpikir itu selalu berhubungan dengan suatu persoalan yang akan dicari jalan keluarnya. Kecenderungan terakhir ini adalah pandangan kedua, sebab berpikir itu muncul karena ada sesuatu yang dipikirkanada keinginan terhadap kondisi tertentu, ketidakpuasan, semuanya terjadi dalam kehidupan.   Kemungkinan letak perbedaannya adalah pada pengertian masalah. Jika masalah dianggap sebagai sesuatu yang datang dari lingkungan yang tidak terelakkan dan perlu dicari pemecahan, maka pandangan pertama bisa dibenarkan karena pada saat itu orang akan berpikir. Sebaliknya, jika masalah dipahami sebagai fenomena yang bisa muncul dari dalam diri seseorang yang berarti mempermasalahkan sesuatu kemudian berusaha mencari jalan keluar, maka pandangan kedua bisa dibenarkan karena pada saat ini orang melakukan aktifitas berpikir juga.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More