Cyril E. Black dalam “Dinamics of Modernization” berpendapat bahwa secara
historis modernisasi adalah
proses perkembangan lembaga-lembaga secara perlahan disesuaikan dengan perubahan
fungsi secara cepat dan menimbulkan peningkatan
yang belum pernah dicapai sebelumnya
dalam hal pengetahuan manusia. Dengan pengetahuan tersebut, akan memungkinkan
manusia untuk menguasai lingkungannya dan melakukan
revolusi ilmiah.
Daniel Lerner dalam “The Passing of Traditional Society: Modernizing
the Middle East” menyatakan bahwa modernisasi merupakan
suatu trend unilateral yang sekuler dalam mengarahkan
cara-cara hidup dari tradisional menjadi
partisipan. Marion Ievy dalam “Modernization and the Structure
of Societies” juga menyatakan
bahwa modernisasi adalah adanya penggunaan ukuran rasio sumberdaya kekuasaan, jika makin tinggi rasio tersebut, maka modernisasi akan semakin mungkin
terjadi.
Dari beberapa definisi tersebut, modernisasi
dapat dipahami sebagai sebuah
upaya tindakan menuju perbaikan dari
kondisi sebelumnya.
Selain
upaya, modernisasi juga berarti proses yang memiliki tahapan dan
waktu tertentu dan
terukur.
Sebagaimana
sebuh teori, Modernisasi memiliki
asumsi dasar yang menjadi pangkal hipotesisnya dalam menawarkan rekayasa pembangunan. Pertama,
kemiskinan
dipandang
oleh
Modernisasi sebagai masalah
internal dalam sebuah negara. Kemiskinan
dan problem pembangunan yang ada lebih merupakan akibat dari keterbelakangan dan kebodohan
internal yang berada dalam sebuah negara, bukan merupakan problem yang dibawa oleh faktor dari luar negara. Jika ada seorang
warga yang miskin sehingga ia tidak mampu
mencukupi kebutuhan gizinya, maka penyebab utama dari fakta tersebut
adalah orang itu sendiri dan negara dimana
orang tersebut berada, bukan disebabkan orang atau negara lain. Artinya, yang
paling pantas dan layak melakukan
penyelesaian masalah atas kasus
tersebut adalah orang dan negara dimana orang itu berada, bukan negara lain.
Kedua, muara
segala
problem adalah kemiskinan,
pembangunan
berarti
perang terhadap kemiskinan. Jika pembangunan ingin
berhasil, maka yang kali pertama
harus dilakukan adalah menghilangkan
kemiskinan
dari sebuah negara. Cara paling tepat menurut
Modernisasi untuk menghilangkan kemiskinan adalah dengan
ketersediaan modal untuk melakukan investasi. Semakin tinggi tingkat
investasi di sebuah negara, maka secara otomatis, pembangunan telah berhasil. Banyak tokoh dari disiplin berbeda-beda yang
berada dalam kelompok teori modernisasi. Diantaranya
adalah Evsey Domar,
Roy Harrod, David
McClelland, WW. Rostow, Max Weber, Bert F. Hoselitz, Alex Inkeles dan David H. Smith.
Kesemuanya memberikan teorinya masing-masing dan menjadi dasar dari bangunan teori
modernisasi.
0 komentar:
Posting Komentar