Minggu, 27 Oktober 2013

Modernisasi dan Pembangunan Menurut Bert F. Hoselitz

Hoselitz berpendapat bahwa pembangunan bukan hanya persoalan investasi atau penanaman modal semata, karena bagaimanapun besarnya nilai investasi tanpa didukung oleh penyiapan lembaga-lembaga nyata untuk peningkatan keterampilan pelaku ekonomi, maka investasi tersebut tidak akan membawa perubahan menuju arah lebih baik. Pendapat ini ditemukan dalam bukunya berjudul Economic Growth and Development nonEconomic Factors in Economic Development.
Ada dua hal yang diperlukan dalam modernisasi, pertama, pasokan modal besar dengan investasi dan penyediaan dana perbankan, kedua, pasokan tenaga ahli dan terampil untuk memanfaatkan investasi tersebut. Hoselitz tidak menjamin bahwa besarnya investasi atau penanaman modal di suatu negara dapat menentukan keberhasilan pembangunan. Ada faktor lain yang menentukan keberhasilan pembangunan, yaitu peran tenaga ahli dan terampil untuk menggerakkan investasi tersebut. Tanpa ada tenaga ahli yang berkompeten menjalankan roda usaha, maka usaha tersebut tidak akan mencapai laba maksimal, atau bahkan akan mengalami kerugian. Kerugian juga berarti kegagalan pembangunan.
Simbiosis mutualisma antara investasi dan tenaga kerja dengan kemampuan skill memadai membutuhkan perangkat sistem aturan yang jelas dan mekanisme kerjasama yang memadai. Aturan dan mekanisme relasional ini hanya dapat berjalan dengan baik jika ada peran pranata didalamnya, yaitu negara yang menyusun dan menjalankan aturan-aturan hubungan antara tenaga kerja ahli dan investasi di suatu negara.
Pendapat Hoselitz semacam ini akan sangat tergantung dengan berperannya fungsi   dari   institusi   ekonom yang   diusulkannya,   karena   sebagaimana   yang diharapkan   olehnya,   pranata,   institusi   atau   lembaga-lembaga   ekonom yang dimaksudkan adalah lembaga atau institusi yang mempu menopang laju pertumbuhan ekonomi di negara Dunia Ketiga. Dalam kasus yang lebih lokalistik, institusi yang dimaksud Hozelitz seperti halnya bank dan koperasi. Bank sebagai sentral sirkulasi dan distribusi moneter, sangat menentukan roda perekonomian dan industri sebuah Negara.
Koperasi juga mejadi lembaga yang dapat menjaga proses perbaikan ekonomi jika institusi tersebut berjalan secara ideal sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dengan berjalannya roda koperasi, maka keuangan masyarakat dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat itu sendiri dengan modal sosial yang mereka miliki. Hal inilah yang pada  saatnya  akan  berperan  besar  dalam  membantu  laju  perekonomian  sebuah Negara, khususnya Negara Dunia Ketiga.
Apalagi jika koperasi atau unit ekonomi terkecil pada lapisan sosial terbawah dalam stratifikasi sosial dapat secara kreatif menghimpun dana swadaya masyarakat untuk melakukan atau membuat satu bentuk usaha secara mandiri, dengan modal mandiri, maka hal inilah yang akan menopang laju pembangunan ekonomi Negara berkembang. Dalam konteks seperti ini, pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dan stabilisator saja atas upaya ekonomi yang telah dilakukan secara mandiri oleh penduduknya,   terlebih   jika   Negara   mampu   memberikan   subsidi   yang   tidak membunuh  kemandirian  masyarakatnya,  maka  hal  tersebut  akan  mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Pranata atau institusi demacam inilah yang dimaksud oleh Bert F. Hozelitz sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Negara yang sedang berupaya melakukan pembangunan ekonominya.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More