Ada dua hal yang diperlukan dalam modernisasi, pertama, pasokan modal besar dengan investasi dan
penyediaan dana perbankan, kedua, pasokan tenaga
ahli dan terampil untuk memanfaatkan investasi tersebut. Hoselitz
tidak menjamin bahwa besarnya investasi atau penanaman modal di suatu negara dapat menentukan
keberhasilan pembangunan. Ada faktor lain
yang menentukan keberhasilan pembangunan, yaitu peran tenaga ahli dan terampil
untuk menggerakkan investasi
tersebut. Tanpa ada tenaga ahli yang berkompeten
menjalankan roda usaha, maka usaha
tersebut tidak akan mencapai
laba maksimal, atau bahkan akan mengalami
kerugian. Kerugian juga berarti kegagalan pembangunan.
Simbiosis mutualisma antara investasi dan tenaga kerja dengan kemampuan skill memadai membutuhkan perangkat sistem aturan yang jelas dan mekanisme
kerjasama yang memadai. Aturan dan mekanisme relasional
ini hanya dapat berjalan dengan baik jika ada peran pranata didalamnya, yaitu negara yang menyusun dan menjalankan aturan-aturan hubungan antara tenaga kerja ahli dan investasi di suatu negara.
Pendapat Hoselitz semacam ini akan sangat tergantung
dengan berperannya fungsi dari institusi ekonomi yang
diusulkannya, karena
sebagaimana yang
diharapkan olehnya, pranata, institusi atau
lembaga-lembaga
ekonomi yang dimaksudkan
adalah lembaga atau institusi yang mempu
menopang laju pertumbuhan ekonomi di negara Dunia Ketiga. Dalam
kasus yang lebih lokalistik, institusi yang dimaksud Hozelitz
seperti halnya bank dan
koperasi. Bank sebagai sentral sirkulasi dan distribusi moneter, sangat menentukan roda
perekonomian dan industri sebuah Negara.
Koperasi juga mejadi lembaga
yang dapat menjaga proses perbaikan ekonomi jika institusi tersebut berjalan secara
ideal sesuai dengan fungsi dan
tugasnya. Dengan berjalannya roda
koperasi, maka keuangan masyarakat
dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat itu sendiri dengan modal
sosial yang mereka miliki. Hal inilah yang
pada saatnya akan
berperan besar dalam membantu laju perekonomian sebuah Negara, khususnya Negara Dunia Ketiga.
Apalagi jika koperasi atau unit ekonomi terkecil pada lapisan sosial terbawah dalam
stratifikasi sosial dapat secara kreatif menghimpun dana swadaya masyarakat
untuk melakukan atau membuat
satu bentuk usaha secara mandiri, dengan modal mandiri, maka
hal inilah yang akan menopang laju pembangunan ekonomi Negara berkembang.
Dalam konteks seperti ini, pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas
dan stabilisator saja atas upaya ekonomi
yang telah dilakukan secara mandiri oleh penduduknya, terlebih
jika Negara mampu memberikan subsidi
yang tidak membunuh
kemandirian masyarakatnya, maka
hal
tersebut
akan
mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
Pranata atau institusi demacam inilah yang dimaksud oleh Bert
F. Hozelitz sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh Negara yang sedang berupaya melakukan
pembangunan ekonominya.
0 komentar:
Posting Komentar