Selasa, 16 Oktober 2012

Kegunaan Tes Statistik Dalam Penelitian


Dalam ilmu sosial kita melakukan penelitian untuk menetapkan apakah hipotesis yang bersumber pada teori-teori tentang tingkah laku dapat diterima atau tidak. Setelah memilih hipotesis tertentu yang tampak penting dalam suatu teori, kita mengumpulkan data empiris yang harus menghasilkan informasi langsung mengenai dapatnya hipotesis itu diterima.
Keputusan mengenai arti data tersebut mungkin membuat orang : mempertahankan , merevisi, atau menolak hipotesis tersebut serta teorinya yang merupakan sumber hipotesis.
   Agar tercapai suatu keputusan objektif mengenai apakah hipotesis tertentu diperkuat atas seperangkat data , maka harus mempergunakan suatu prosedur objektif untuk menolak atau menerima  hipotesis.
Objektivitas → Dalam metode ilmiah seseorang harus sampai pada kesimpulan  ilmiah melalui metode – metode yang di ketahui umum dan yang dapat diulangi oleh peneliti lain yang  kompeten.
     Langkah – langkah penggunaan Analisis Statistik dalam suatu penelitian harus mempertimbangkan :
(1). Penentuan Hipotesis
(2). Pemilihan Uji Statistik
(3). Penentuan taraf nyata X dan besarnya cuplikan N
(4). Menentukan Sebaran Cuplikan
(5). Menentukan daerah penolakan Ho
(6). Penarikan kesimpulan.

(1) Penentuan Hipotesis.
Dalam pengujian statistik terdapat dua macam hipotesis: H0 dan H1
H0: adalah hipotesis dasar, yang menyatakan bahwa apa yang kita perbandingkan mempunyai sifat yang serba sama.
Contoh: Ho:A = B
                   :A-B = 0
                    :A:B:C = 1:1:1
atau menurut perbandingan tertentu
            Ho:A:B:C = 1:2:3

H1: hipotesis alternatif, hipotesis penlitian, yang pernyataannya lain dari Ho:
Contoh: H1 : A > B
                     A<  B                
                     A ¹ B
                : A : B : C  ¹ 1 : 1 : 1
                : A : B : C  ¹ 1 : 2 : 3
H1 yang memakai tanda karat  (> dan < ) dalam pengujiannya disebut :
Uji eka-arah (one tailed test)
H1 yang pernyataannya memakai tanda  ¹  dalam pengujiannya disebut :
Uji dwi arah (two tailed test)

(2) Pertimbangan dalam Pemilihan Uji Statistik
  1. Model Statistik
-          sebaran normal vs sebaran bukan normal
-          parametric vs non parametric
  1. Keampuhan Uji (Power Efficiency)
-          dipakai jika data dapat diolah  2 atau lebih alat penguji
     c.  Skala Pengukuran
          Terdapat 4 skala pengukuran, yaitu :
         Skala Nominal,
         Skala Ordinal                                        CERMATI  KARAKTERISTIK
         Skala Interval                                         MASING-MASING SKALA
         Skala Ratio

(3) Taraf Nyata a  dan Besar Sampel N
a                   Þ secara mudahnya dapat diartikan kekeliruan maksimum (dalam %) yang diperbolehkan bagi seorang peneliti bahwa H1 dapat diterima (H0 ditolak).
a                    Þ(kekeliruan maksimum); dalam penelitian biasanya ditentukan 5% atau 1%, bergantung dari ketelitian dari objek yang dihadapi. Misal untuk bidang penelitian obat (manusia) haruslah dengan a yang lebih kecil.

Besar Sampel N
      Dalam Statistik Non-Parametrik, tidak dituntut jumlah sampel yang terlalu besar. Tapi paling tidak jumlahnya 6 (jangan kurang dari 6). Kadang-kadang tidak perlu lebih dari 30. (Data rangking yang lebih dari 30 buah, kemungkinan sudah menyebar mengikuti sebaran normal).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More