Lemak yang terdapat dalam mentega sangat mudah menyerap rasa dan baru serta
citarasa dari makanan yang disimpan di
dalam lemari es. Karena itu mentega
harus dikemas
dengan baik agar penyerapan bau tersebut tidak terjadi, yaitu dengan bahan kemas yang kedap udara serta kedap air dan rapat. Pada
umumnya,
kondisi yang
terdapat dalam mentega
tidak banyak memberi peluang bagi
pertumbuhan bakteri, meskipun jamur
(kapang) masih
mungkin tumbuh pada mentega.
Kadar
air
mentega sangat rendah dan terbatas dalam bentuk droplet. Meskipun demikian beberapa bakteri
dapat
juga
tumbuh bila
waktu penyimpanan
lama
dari beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Bila itu terjadi sebagai sumber kontaminasi biasanya berasal ari
cream. Namun demikian sangat jarang terjadinya keracunan
staphloccus pada butter yang telah dilaporkan.
Prapenyimpanan
mentega banyak pengaruhnya
terhadap daya
simpan mentega akhir.
Mentega
yang telah disimpan dalam freezer selama 2 – 3 jam akan lebih baik dibanding
bila lebih dulu disimpan dalam suhu 40 F selama beberapa hari sebelum disimpan
beku. Pada penyimpanan kemasan aluminium foil
serta laminasinya ternyata memiliki mutu terbaik. Karena aluminium dapat menahan pengaruh
sinar serta kedap udara dan air. Berbagai ukuran kemasan
yaitu ¼ lb, 1 lb print dan 64 lb (cubes) serta ready-cut. Berbagai institusi, hotel,
restoran dan asrama lebih suka membeli mentega dalam bentuk “ready-cut table butter”, yang tersedia dalam bentuk kemasan kecil yaitu
40, 60, 72. dan 90 buah per pound. Suhu penyimpanan
sebaiknya serendah mungkin, yang pasti harus tidak 0F bila waktu simpan yang diperlukan beberapa bulan. boleh lebih tinggi dari
–4. Pada penyimpanan
jangka yang lama dianjurkan untuk menyimpan pada suhu 20 F
(satu tahun atau lebih). Bila waktu penyimpanan
yang
diperlukan hanya sekitar 2 – 3 minggu suhu penyimpanan cukup 40 F.
0 komentar:
Posting Komentar