Reservoar (sumber penyakit) yang diartikan sebagai berikut:
1. Tempat bibit
penyakit melangsungkan kehidupan dan
berkembang-biak.
2. Survival
dimana
bibit
penyakit tersebut
sangat tergantung
pada habitat sehingga ia dapat
tetap hidup. Reservoar tersebut dapat berupa manusia, binatang atau benda- benda mati.
Hewan sebagai reservoar
Penyakit-penyakit yang mempunyai
reservoar pada binatang
pada umumnya adalah penyakit zoonosis. Zoonosis adalah
penyakit pada binatang yang dapat menular pada manusia. Penularan penyakit-penyakit pada binatang ini melalui berbagai cara, yakni:
1. Orang makan daging binatang
yang menderita penyakit, misalnya cacing
pita.
2. Melalui
gigitan binatang sebagai
vektornya, misalnya pes melalui pinjal
tikus, malaria, filariasis, demam
berdarah melalui gigitan nyamuk. 3. Binatang penderita penyakit langsung menggigit orang
misalnya rabies.
4.
Benda-benda mati sebagai reservoar. Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada benda-benda mati pada dasarnya adalah saprofit hidup dalam tanah. Pada umumnya
bibit penyakit ini berkembang
biak pada lingkungan yang cocok untuknya. Oleh karena itu bila terjadi perubahan
temperatur atau kelembaban dari kondisi dimana ia dapat hidup maka ia
berkembang biak dan siap infektif.
Contoh: Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus, C.
botulinum penyebab
keracunan makanan dan sebagainya.
5. Manusia
sebagai
reservoar. Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar didalam
tubuh manusia antara lain
campak (measles), cacar air (small pox), tifus, miningitis, gonorhoea dan syphilis. Manusia
sebagai reservoar dapat
menjadi kasus yang aktif dan carrier.
0 komentar:
Posting Komentar