Konsumen mempunyai
perbedaan kesenangan, apakah lebih menyukai daging ayam
buras atau daging broiler, daging
ayam beku atau ayam
segar, daging paha atau dada dan seterusnya. Alasan kesenangan atau penerimaan tersebut ternyata sangat kompleks. Kesan pertama
adalah penampakan,
khususnya pada keseragaman karkas, ada tidaknya kerusakan (cacad), warna kulit dan warna daging. Cacat meliputi adanya memar, perubahan
warna kulit,
bulu yang tertinggal,
kulit robek, kulit hilang, tulang patah dan atau tulang terpisah dan lain
sebagainya. Karena alasan tersebut, beberapa pedagang ayam dengan sengaja
menambahkan zat warna kuning pada kulit ayam agar menarik.
Rasa dan aroma daging ayam ternyata dipengaruhi
oleh umur, jenis makanan yang
diberikan, jenis kelamin, cara pemeliharaan, serta jenis atau galur ayam. Aroma dan rasa
daging ayam tersebut berasal
dari daging, kulit, lemak dan tulangnya. Daging dari karkas
ayam
betina
lebih disukai dari karkas jantan. Ayam yang diberi makan dengan ransum yang tinggi
kadar jagungnya (lebih dari 50 %), menghasilkan karkas dengan daging yang lembut dan rasa serta aromanya disukai konsumen. Daging ayam buras masih lebih disukai oleh masyarakat Indonesia dibandingkan daging ayam ras. Hal ini disebabkan karena ayam buras lebih banyak bergerak atau aktif
mencari makan, sehingga kandungan lemaknya rendah dan dagingnya lebih tidak berair atau
lebih kering. Kandungan air karkas ayam broiler yang umumnya berusia muda tinggi yaitu sekitar 71 %, sedangkan karkas ayam buras (yang biasanya lebih tua) 60 - 66 persen. Karena lebih banyak bergerak, kandungan
asam laktat dalam daging
ayam buras lebih tinggi, yang
mungkin membantu
meningkatkan rasa daging ayam buras.
Dilihat dari
kandungan gizinya,
daging ayam
hampir sama
dengan
daging
ternak
lainnya. Kadar
proteinnya sekitar 20 % dengan
susunan asam
amino
yang lengkap dan
seimbang sehingga protein tersebut bermutu
sangat tinggi. Daging ayam, terutama daging bagian dada ternyata merupakan sumber vitamin B (terutama niasin, riboflavin dan tiamin) yang
sangat tinggi. Seperti jenis daging lainnya, daging ayam juga mempunyai meat factor yang
membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Daging ayam broiler muda mempunyai kandungan air yang tertinggi yaitu sekitar 71
persen, ayam dewasa
66 persen dan ayam tua 56 persen. Karena
itu daging broiler nampak
lebih berair
bila dibandingkan daging
ayam kampung (buras). Kandungan protein dan lemak
daging broiler berturut-turut adalah 20.5 dan 2.7 persen, sedang ayam dewasa 20.2 dan 12.6 persen untuk pembanding kalkun 20.1 dan 20.2 persen dan bebek 16.1 dan 20.6 persen.
Kadar lemak daging bebek, mentok, burung dara muda dan kalkun
ternyata lebih tinggi dari
daging ayam. Lemak unggas terdapat dalam tenunan otot dan lapisan daging di bawah
kulit serta di rongga perut. Bila ayam
kebiri maka lemak akan lebih banyak tetapi lebih baik distribusinya
daripada ayam yang tidak dikebiri. Daging yang memiliki kandungan
gizi yang cukup tinggi, yaitu protein 10.2 – 20.2 persen dan lemak 6.2 – 12.6 persen. Kandungan kalori daging ayam sekitar 151 kal/100 gr daging.
Susunan asam amino di dalam protein daging adalah lengkap dan yang paling menonjol adalah kandungan valin (6.7%) yang tinggi. Valin sangat dibutuhkan anak-anak di bawah umur 4 tahun, karena sangat baik untuk perkembangan otak.
Selain diperdagangkan
dalam bentuk utuh, karkas ayam juga diperjualbelikan dalan bentuk
potongan-potongan bagian dada, sayap, punggung, paha dan kaki atau kepala. Penjualan dalam bentuk potongan-potongan
ini
akan mempercepat tahap persiapan sebelum pengolahan. Masing-masing
potongan bagian karkas mempunyai kisaran berat tertentu pada
spesies/jenis, umur dan berat. Bagian terberat adalah dada, diiukuti punggung, kaki dan sayap.
Karkas terdiri dari komponen-komponen
tulang, kulit daging merah, daging
putih, lemak dan jaringan ikat, kecuali tulang dan sebagian jaringan ikat,
semua komponen ini dapat dimakan (edible partion). Pengetahuan tentang bagian yang dapat
dimakan ini penting dalam industri yang menghasilkan produk daging tanpa tulang.
Komposisi kimia daging ayam bervariasi. Daging
putih ayam (tanpa kulit) mengandung kira-
kira
64 % air, 32 % protein
dan 3,5 % lemak. Daging merahayam (tanpa kulit) mengandung lemak
lebih banyak yaitu sekitar 6 %, sedangkan
protein 28 % dan air 65 %. Kulit ayam
mengandung lebih banyak lemak. Protein unggas bermutu tinggi karena mengandung semua
asam amino
essensial yang dibutuhkan manusia. Lemak unggas mengandung asam lemak
tidak jenuh lebih
banyak
dibandingkan
lemak daging
merah (sapi).
Daging unggas mengandung mineral natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, fosfor, sulfur, chlor dan iod.
Vitamin yang terdapat pada daging unggas antara lain niacin, riboflavin, thiamin dan vitamin C.
0 komentar:
Posting Komentar